KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rentetan gempa mengguncang provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) dari akhir Juli hingga Agustus ini. Gempa yang merenggut banyak korban dan kerusakan serta menyisakan pekerjaan rumah besar untuk pemerintahan. Data dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan kurang lebih sudah terjadi 236 kali gempa di NTB. Bencana tersebut mengakibatkan 564 jiwa meninggal, 1.459 jiwa luka-luka dan lebih dari 396 ribu jiwa mengungsi. Kepala BNPB Willem Rampangilei pada rapat konsultasi dengan DPR RI pada Senin (10/9) menyatakan bahwa paling parah adalah lombok utara. Di mana 82% meninggal dunia dan 52% korban luka-luka dari total korban adalah di Lombok Utara.
Total anggaran yang sudah disalurkan untuk rehabilitasi Lombok Rp 377 miliar
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rentetan gempa mengguncang provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) dari akhir Juli hingga Agustus ini. Gempa yang merenggut banyak korban dan kerusakan serta menyisakan pekerjaan rumah besar untuk pemerintahan. Data dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan kurang lebih sudah terjadi 236 kali gempa di NTB. Bencana tersebut mengakibatkan 564 jiwa meninggal, 1.459 jiwa luka-luka dan lebih dari 396 ribu jiwa mengungsi. Kepala BNPB Willem Rampangilei pada rapat konsultasi dengan DPR RI pada Senin (10/9) menyatakan bahwa paling parah adalah lombok utara. Di mana 82% meninggal dunia dan 52% korban luka-luka dari total korban adalah di Lombok Utara.