JAKARTA. Asosiasi Bank Pembangunan Aaerah (Asbanda) mengklaim kinerja sejumlah Bank Pembangunan Daerah (BPD) cukup baik di tahun ini. Salah satu indikatornya adalah dari kenaikan jumlah aset dibanding tahun lalu. Berdasarkan data pada akhir Maret 2015, jumlah aset seluruh BPD mencapai Rp 498,95 triliun. Jumlah ini meningkat 22,39% dibandingkan posisi Maret 2014 yang hanya Rp 407,66 triliun. Menurut Ketua Asbanda Eko Budiwiyono, jumlah aset BPD ini hanya kalah dari Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Mandiri dan Bank Central Asia (BCA). "Ini menunjukkan, jika BPD seluruh Indonesia bersinergi akan menjadi kekuatan bagi pemerintah," katanya, Selasa (26/5) di Istana Negara, Jakarta. Ia juga optimis, BPD bisa bersaing dalam industri perbankan nasional dan memberi kontribusi yang besar bagi pertumbuhan ekonomi nasional dan daerah. Apalagi dana yang dimiliki BPD lebih banyak digunakan untuk kepentingan daerah. Hingga akhir Maret 2015, jumlah penyaluran kredit BPD sudah mencapai Rp 304,4 triliun atau naik 13,02% dari tahun lalu. Selain itu jumlah dana pihak ketiga (DPK) dari seluruh BPD mencapai Rp 410,78 triliun, atau naik 28,15% dari tahun lalu. Namun, meskipun dari penyaluran kredit masih tinggi, jumlah yang digunakan untuk kredit produktif masih rendah dibandingkan kredit konsumtif. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Total aset BPD naik 22,3% sampai Maret 2015
JAKARTA. Asosiasi Bank Pembangunan Aaerah (Asbanda) mengklaim kinerja sejumlah Bank Pembangunan Daerah (BPD) cukup baik di tahun ini. Salah satu indikatornya adalah dari kenaikan jumlah aset dibanding tahun lalu. Berdasarkan data pada akhir Maret 2015, jumlah aset seluruh BPD mencapai Rp 498,95 triliun. Jumlah ini meningkat 22,39% dibandingkan posisi Maret 2014 yang hanya Rp 407,66 triliun. Menurut Ketua Asbanda Eko Budiwiyono, jumlah aset BPD ini hanya kalah dari Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Mandiri dan Bank Central Asia (BCA). "Ini menunjukkan, jika BPD seluruh Indonesia bersinergi akan menjadi kekuatan bagi pemerintah," katanya, Selasa (26/5) di Istana Negara, Jakarta. Ia juga optimis, BPD bisa bersaing dalam industri perbankan nasional dan memberi kontribusi yang besar bagi pertumbuhan ekonomi nasional dan daerah. Apalagi dana yang dimiliki BPD lebih banyak digunakan untuk kepentingan daerah. Hingga akhir Maret 2015, jumlah penyaluran kredit BPD sudah mencapai Rp 304,4 triliun atau naik 13,02% dari tahun lalu. Selain itu jumlah dana pihak ketiga (DPK) dari seluruh BPD mencapai Rp 410,78 triliun, atau naik 28,15% dari tahun lalu. Namun, meskipun dari penyaluran kredit masih tinggi, jumlah yang digunakan untuk kredit produktif masih rendah dibandingkan kredit konsumtif. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News