JAKARTA. Reksadana sebagai alternatif metode pengabungan di Indonesia menunjukkan imbal hasil yang sangat besar dalam 7 tahun terakhir ini. Berdasarkan data yang dirilis dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada Jumat (28/7), dana asset under management (AUM) industri reksadana tumbuh 153% sejak akhir tahun 2010 hingga Juli 2017. "Dari Rp 153,21 triliun per akhir tahun 2010 menjadi Rp 387,17 triliun per 25 Juli 2017," jelas Sujanto, selaku Direktorat Pengelolaan Investasi OJK, saat pembukaan bursa, Jumat (28/7). Sujanto melanjutkan, dominasi dana kelolaan terdapat pada produk reksadana saham yang mencapai Rp 108,1 triliun. Dana kelolaan reksadana pendapatan tetap Rp 83,8 triliun, reksadana pasar uang mencapai Rp 50 triliun, dan reksadana campuran sebesar Rp 24,3 triliun.
Total AUM reksadana mencapai Rp 387,17 triliun
JAKARTA. Reksadana sebagai alternatif metode pengabungan di Indonesia menunjukkan imbal hasil yang sangat besar dalam 7 tahun terakhir ini. Berdasarkan data yang dirilis dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada Jumat (28/7), dana asset under management (AUM) industri reksadana tumbuh 153% sejak akhir tahun 2010 hingga Juli 2017. "Dari Rp 153,21 triliun per akhir tahun 2010 menjadi Rp 387,17 triliun per 25 Juli 2017," jelas Sujanto, selaku Direktorat Pengelolaan Investasi OJK, saat pembukaan bursa, Jumat (28/7). Sujanto melanjutkan, dominasi dana kelolaan terdapat pada produk reksadana saham yang mencapai Rp 108,1 triliun. Dana kelolaan reksadana pendapatan tetap Rp 83,8 triliun, reksadana pasar uang mencapai Rp 50 triliun, dan reksadana campuran sebesar Rp 24,3 triliun.