Total Bangun Persada bidik kontrak Rp 2,1 triliun



JAKARTA. Perusahaan konstruksi, PT Total Bangun Persada Tbk mengincar perolehan kontrak baru senilai Rp 2,1 triliun pada tahun ini. Artinya, target tahun ini lebih tinggi 16,7% dibanding target kontrak tahun lalu, sejumlah Rp 1,8 triliun.Sekadar mengingatkan, sepanjang tahun lalu, perusahaan berkode saham TOTL ini berhasil meraih kontrak baru sebesar Rp 2,5 triliun, atau melebihi target yang dipatok di awal tahun. Penyumbang terbesar adalah proyek Greenbay di Pluit, Menara Sentraya di Kebayoran Baru, Gudang Garam SKM fase 3 di Jawa Timur, GKM Tower di TB Simatupang, dan Indonesia International Expo di Serpong. Sekretaris Perusahaan Total Bangun Persada, Elvina Apandi Hermansyah menyebut, untuk mencapai target kontrak tahun ini, perusahaan akan tetap fokus mengincar proyek-proyek konstruksi dan properti.Setidaknya, ada sekitar 30 proyek konstruksi yang dibidik. "Mayoritas merupakan proyek perkantoran, yang tersebar di wilayah Jawa, Sumatera, dan Kalimantan," ujar Elvina, Selasa (29/1). Namun, Elvina belum mau merinci proyek-proyek tersebut, termasuk target pendapatan tahun ini. Dia hanya bilang, perusahaan memperkirakan laba bersih atau keuntungan tahun ini bisa mencapai Rp 210 miliar. Jumlah tersebut naik 20% dibanding proyeksi laba bersih tahun lalu, Rp 175 miliar.Meskipun, anggaran belanja modal tahun ini belum dipastikan, namun setidaknya, perusahaan bakal merogoh kocek Rp 20 miliar untuk belanja peralatan proyek dan teknologi informasi (TI).Proyek KedubesSelain mengincar kontrak baru, tahun ini, Total Bangun Persada juga bakal menggarap beberapa proyek bawaan tahun lalu (carry over). Misalnya, pembangunan Kedutaan Besar Australia di Jakarta, gedung perkantoran Menara Senraya di Blok M Jakarta Selatan, Apartemen Green Bay Pluit, Trans Hotel Bandung tahap II, dan Gedung Bandara Berau tahap dua di Kalimantan Timur. "Proyek-proyek tersebut mulai kami bangun pada kuartal pertama tahun ini," tutur Elvina. Adapun, mega proyek yang dikerjakan tahun ini adalah pembangunan Kedutaan Besar Australia. Dalam proyek prestisius ini, Total Bangun Persada menggandeng  PT Leighton Contractors Indonesia sebagai mitra. Keduanya membentuk joint operation untuk menggarap proyek di atas lahan seluas 40.500 meter persegi di kawasan komersial Patra Kuningan. "Pengerjaaan kompleks Kedubes itu diperkirakan memakan waktu tiga tahun," imbuh Elvina.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Dupla Kartini