Total Bangun Persada selektif berburu kontrak baru



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Total Bangun Persada Tbk (TOTL) masih akan fokus menjalankan bisnis jasa konstruksi khusus pembangunan proyek gedung-gedung premium baik itu perkantoran maupun hunian. Oleh karena itu, perusahaan akan tetap selektif dalam membidik kontrak-kontrak baru.

Mahmilan Sugiyo, Sekretaris Perusahaan PT Total Bangun Persada Tbk menjelaskan, perusahaan memilih fokus di gedung highrise premium karena perusahaan sudah memiliki keahlian di segmen tersebut. "Dalam mengincar proyek itu hal utama yang dilihat karena sesuai keahlian kita. Selanjutnya yang kami perhatikan siapa pemilik proyek, kami mau masuk kalau pemberi kerja memiliki track record yang bagus," jelasnya di Jakarta, Jumat (4/5).

Meskipun cukup selektif, TOTL optimistis bisa mencapai target kontrak baru Rp 4 triliun tahun ini walaupun pencapaian hingga akhir April masih belum berubah dari posisi pada Februari 2018 yang sebesar Rp 280 miliar.


Mahmilan mengatakan, saat ini pihaknya masih memiliki kontrak baru di dalam pipeline sebesar Rp 6,31 triliun. Ini terdiri proyek apartemen Rp 1,64 triliun, perkantoran Rp 1,55 triliun , hotel sekitar Rp 1,18 triliun, dan proyek mixed use senilai Rp 1,95 miliar. Sebagian proyek-proyek tersebut berlokasi di Jabodetabek.

Salah satu dari pipeline tersebut diperkirakan akan diperoleh pada Mei 2018 ini dan nilainya cukup besar. "Ada tender proyek apartemen di Jabodetabek yang kita ikuti dan tinggal menunggu pengumuman saja. Nilainya cukup besar," kata Mahmilan.

Dalam membidik kontrak-kontrak baru itu, TOTL lebih banyak maju seorang diri. Tetapi untuk proyek yang nilainya cukup besar, perusahaan mengikuti tender lewat kerja sama operasi (KSO) dengan partner. Saat ini, TOTL tengah menggarap tiga proyek KSO yang kontraknya didapat pada tahun 2017.

Lantaran masih tetap fokus di bisnis jasa konstruksi, TOTL tidak membutuhkan belanja modal yang besar. Tahun ini, perusahaan hanya menganggarkan capital expenditure (capex) sekitar Rp 50 miliar yang digunakan untuk pembelian peralatan pendukung pekerjaan konstruksi.

TOTL sejauh ini tidak memiliki rencana untuk melebarkan bisnisnya ke sektor properti. Sementara lahan yang sudah dimiliki perusahaan di BSD City yang sudah dibeli sejak dua tahun yang lalu belum akan dikembangkan dalam waktu dekat. "Kalaupun itu dikembangkan nanti, bukan untuk dijual tetapi akan kami pakai sendiri," kata Mahmilan.

Tahun ini, Total Bangun Persada optimistis bisa mencatatkan kinerja keuangan yang positif. Perusahaan menargetkan pendapatan usaha sebesar Rp 3,1 triliun dan laba bersih sebesar Rp 250 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi