Total Bangun Persada (TOTL) Melihat Bisnis Konstruksi Mulai Membaik



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Total Bangun Persada Tbk (TOTL) melihat bisnis konstruksi di tahun ini mengalami perbaikan dibandingkan tahun sebelumnya. Meski demikian, masih ada beberapa faktor yang mesti diwaspadai untuk kelangsungan bisnis TOTL ke depan. 

Sekretaris Perusahaan Total Bangun Persada Anggie S. Sidharta menyatakan, prospek bisnis konstruksi mulai membaik di tahun 2023 ini. Akan tetapi, beberapa faktor masih perlu diwaspadai seperti konflik Geo Politik, inflasi harga, hingga Pemilihan Umum (Pemilu) yang akan berlangsung di tahun 2024 nanti. 

“Untuk itu TOTL berupaya menjaga keberlanjutan bisnis dengan tetap prudent dalam menjaga kas tetap positif serta melakukan optimalisasi dan efisiensi pada kinerja dan biaya operasi Perusahaan,” ungkap Anggie, kepada Kontan.co.id, Senin (4/12). 


Baca Juga: Total Bangun Persada (TOTL) Incar Kontrak Baru Rp 3,5 Triliun pada Tahun Depan

Seiring dengan proyeksi tersebut, Total Bangun Persada mengincar perolehan kontrak baru sebesar Rp 2,9 triliun di sepanjang tahun ini. Angka itu lebih tinggi ketimbang realisasi kontrak baru perusahaan pada tahun sebelumnya senilai Rp 2,58 triliun.

Per akhir Oktober lalu, kontrak baru yang diperoleh TOTL telah mencapai Rp 2,3 triliun. Proyek baru yang didapatkan TOTL di tahun ini di antaranya berasal dari proyek pembangunan gedung hotel, pusat perbelanjaan, data center, industrial, dan perkantoran. 

Sedangkan dari sisi kinerja keuangan, Total Bangun Persada berharap bisa meraih pendapatan usaha sebesar Rp 2,3 triliun pada akhir tahun 2023. Di saat yang sama, emiten ini mengincar laba bersih senilai Rp 95 miliar.

 
TOTL Chart by TradingView

Per 30 September 2023, pendapatan usaha TOTL tercatat sebesar Rp 2,07 triliun. Angka ini lebih tinggi 19,23% year on year (YoY) dibandingkan Rp 1,74 triliun pada posisi yang sama tahun sebelumnya. 

Pada saat yang sama, laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk alias laba bersih TOTL sebesar Ro 109,58 miliar. 

 
 
 
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .