Total Bangun Persada (TOTL) merevisi target tahun ini, begini alasan manajemen



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bangun Persada Tbk (TOTL) merevisi target 2019 karena susutnya permintaan pembangunan, terutama segmen highrise, akibat imbas dari tekanan ekonomi global dan situasi politik dalam negeri.

Sebagai informasi, emiten yang fokus pada pembangunan gedung ini tercatat merevisi target pendapatan dari Rp3,1 triliun menjadi Rp2,8 triliun pada 2019. Tak hanya itu, laba bersih yang dibidik juga diturunkan dari Rp245 miliar menjadi Rp210 miliar tahun ini.

Walau demikian, Moeljati Soetrisno, Direktur TOTL optimistis bisa mencapai target berkat proyek baru yang digenggamnya.


Baca Juga: Asyik, jalan tol layang terpanjang di Indonesia siap dilintasi saat libur Natal

"Dalam dua bulan ini, kami dapat proyek hotel Padma di Semarang milik Djarum. Lalu, sekolah Surabaya Future Education Center milik grup Maspion, dan kami bangun office juga di daerah Bintaro dari grup Mercedes. Jadi walau ada revisi di 2019, kami bisa 'balas dendam' tahun depan," jelasnya pada kesempatan ekspos publik di Jakarta, Rabu (18/9).

Selain ketiga proyek yang disebutkan, TOTL juga mengantongi proyek pembangunan baru seperti pembangunan apartemen Garden Residence-Sakura Garden City di Jakarta, IKEA Store 3 di Bandung, renovasi Poins Square, dan pembangunan Graha Paramita II di Bintaro.

Dengan demikian, per September 2019, perusahaan yang melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) sejak 2006 ini sudah menggapai Rp 1,61 triliun atau setara 81% dari target total pendapatan tahun ini.

"Jika per kuartal II 2019, kami baru mendapat kontrak baru Rp 716 miliar atau sekitar 36% dari target. Melihat capaian itu juga, yang membuat kami akhirnya merevisi target," pungkas Moeljati.

Baca Juga: Raih Utang, PJAA Siapkan Proyek Akhir Tahun

Sementara itu, dari sisi kinerja, TOTL membukukan pendapatan Rp1,36 triliun pada semester I 2019, turun tipis 0,52% dari Rp1,37 triliun pada periode yang sama tahun lalu.

Adapun laba yang dikantongi TOTL menyusut 14% dari Rp123,39 miliar pada semester I 2018 menjadi Rp106,11 miliar pada akhir Juni 2019.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi