Total Bangun Persada (TOTL) Yakin Bisa Capai Target Kontrak Baru Tahun Ini



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten konstruksi, PT Total Bangun Persada Tbk (TOTL) optimistis bisa memenuhi target kontrak baru pada 2023 yang ditetapkan sebesar Rp 2,6 triliun.

Dalam catatan Kontan, target kontrak baru TOTL tahun ini terdiri dari Rp 2,1 triliun berupa kontrak carry over dan Rp 500 miliar kontrak baru. Untuk mencapai target tersebut, TOTL cukup gencar mengejar berbagai proyek baru melalui proses tender.

Saat ini, TOTL terlihat dalam beberapa tender proyek dengan pipeline sebesar Rp 10 triliun. Tender tersebut meliputi proyek terkait bangunan perkantoran, industri, apartemen, bangunan mixed-use, hotel, data center, gedung pendidikan, dan rumah sakit.


“Perusahaan tetap fokus pada spesialisasinya sebagai kontraktor gedung premium bertingkat tinggi,” ujar Sekretaris Perusahaan Total Bangun Persada Anggie S. Sidharta, Rabu (1/2).

Baca Juga: Bisnis Data Center Diproyeksi Tumbuh, Telkom Indonesia (TLKM) Terus Lakukan Ekspansi

Sebagai informasi, per akhir tahun 2022, TOTL mencatatkan realisasi kontrak baru sekitar Rp 2,58 triliun atau lebih tinggi dibandingkan target kala itu sebesar Rp 2 triliun. Kontrak baru ini berasal dari proyek bangunan sekolah, hotel, pusat perbelanjaan, mixed-use, industri, perkantoran, dan lain sebagainya.

Mengutip materi paparan publik November 2022 lalu, ada sejumlah proyek bangunan yang sedang dikerjakan oleh TOTL. Di antaranya adalah Thamrin Nine, Jakarta, SQ Residence, Jakarta, Graha Paramita II, Bintaro, BNDC BCA Data Center, Cibitung, Trans Icon, Surabaya, Villa San’tuari, Bali, dan lain-lain.

Manajemen TOTL pun menyiapkan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp 3 miliar pada 2023. Dana tersebut akan dipakai untuk kebutuhan software, peralatan IT, dan peralatan proyek.

Pihak TOTL pun menyadari bahwa tren kenaikan harga bahan bangunan diprediksi akan terus berlanjut pada tahun ini. Perusahaan ini juga memantau dampak pemulihan pandemi Covid-19 yang terjadi di tengah-tengah konflik geopolitik Eropa Timur.

Maka dari itu, Manajemen TOTL melakukan antisipasi dengan menjaga arus kas tetap positif secara berkelanjutan.

Baca Juga: Intip Target Produksi Nikel Matte Vale Indonesia (INCO) pada Tahun Ini

“Kami juga melakukan efisiensi dan optimalisasi pada kinerja dan biaya operasi agar perusahaan tetap sustain,” tandas Anggie.

Hingga kuartal III-2022, TOTL mencetak pendapatan sebesar Rp 1,74 triliun atau tumbuh 28,31% year on year (YoY) dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 1,35 triliun. Di sisi lain, laba bersih emiten tersebut tercatat turun 12,87% secara tahunan menjadi Rp 65,98 miliar per kuartal III-2022.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi