Total E&P mengancam tak lanjutkan pengembangan



JAKARTA. Total E&P Indonesie mengancam tidak akan melanjutkan lagi proyek pengembangan di Blok Mahakam setelah tiga proyek yang baru mulai dikembangkan saat ini, yaitu Sisi Nubi 2B, Peciko 7 B, dan South Mahakam 3. Penghentian proyek pengembangan ini dilakukan karena belum adanya kepastian terkait perpanjangan kontrak Total E&P di Blok Mahakam setelah kontrak Total di blok tersebut berakhir pada tahun 2017. Head Department of Media Relations Total E& P, Kristianto Hartadi bilang, saat ini di Blok Mahakam memang masih ada beberapa reservoir yang belum dibor oleh Total E&P. Pihaknya tidak bisa mengerjakan proyek pengembangan seperti memasang platform dan instalasi jaringan pipa di reservoir itu karena pertimbangan keekonomian.Jika Total E&P mengembangkan reservoir tersebut, kemungkinan sumur-sumur di reservoir tersebut baru bisa berproduksi menjelang atau bahkan setelah habisnya masa kontrak Total E&P di Blok Mahakam pada tahun 2017 nanti. "Kalau begitu, kapan balik modalnya, siapa yang akan memiliki sumur-sumur tersebut?" ungkap dia, kepada KONTAN, Minggu (6/10).Kata Kristianto, jika tidak ada proyek pengembangan lagi di Blok Mahakam, produksi migas bisa turun. Jika produksi turun, supply gas dari Blok Mahakam kepada pembeli tidak akan terpenuhi. Saat ini, Blok Mahakam memproduksi 1,76 miliar kaki kubik gas dan 66.400 barel kondensat per hari. Pembeli gas dari Blok Mahakam adalah lima perusahaan di Jepang dan Nusantara Regas dengan kontrak hingga tahun 2022.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Hendra Gunawan