Total & Inpex masih bahas harga 39% Blok Mahakam



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Inpex Corporation dan Total EP berharap masih bisa bermitra dengan PT Pertamina dalam pengelolaan Blok Mahakam di Kalimantan. Maklum, mulai 1 Januari 2018 pengelolaan Blok Mahakam beralih dari Total EP ke PT Pertamina Hulu Mahakam, anak usaha PT Pertamina Hulu Indonesia. 

Senior Specialist Media Relations Inpex, Moch N. Kurniawan menyebutkan, Inpex menggandeng Total EP Indonesie untuk melakukan proses businees to business (B2B) dengan Pertamina terkait rencana pembelian saham di Blok Mahakam. "Saat ini Inpex  terus berdiskusi dengan Pemerintah Indonesia dan Pertamina, bekerja sama dengan Total EP,  berpartisipasi dalam PSC (kontrak bagi hasil) baru Blok Mahakam setelah tahun 2017," jelas Iwan, panggilan Kurniawan, kepada KONTAN, akhir pekan lalu  (29/12).

Namun Iwan belum bersedia buka-bukaan terkait detail pembelian saham di Blok Mahakam lebih lanjut. Sebelumnya pemerintah sudah merestui Total EP dan Inpex bisa mendapat 39% saham Blok Mahakam. "Detailnya belum bisa kami jabarkan karena pembicaraan dengan Pemerintah Indonesia dan Pertamina masih berlangsung," terang Iwan.


Meski demikian, jika ingin membeli saham di Blok Mahakam, Inpex dan Total EP harus menyiapkan dana jumbo. Sebab, berdasarkan data Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi  (SKK Migas), estimasi nilai aset Mahakam per 31 Desember 2017 (harta benda modal, inventaris, dan material persediaan) sebesar US$ 9,43 miliar. Jika dirupiahkan menggunakan kurs Rp 13.000 per dollar AS sekitar Rp 122,59 triliun.

Angka tersebut naik signifikan dari perhitungan awal SKK Migas di awal tahun yang hanya mengestimasi valuasi aset Blok Mahakam per akhir 2017 hanya US$ 3,45 miliar. Kenaikan itu lantaran harga minyak dunia terus naik dan adanya cek fisik yang dilakukan internal SKK Migas.

Belum lagi potensi produksi Blok Mahakam masih moncer. SKK Migas mencatat, Blok Mahakam memproduksi minyak dan kondensat sebesar 52.000 barel minyak per hari dan 1.360 juta kaki kubik gas bumi per hari. Cadangan terbukti per 1 Januari 2016 sebesar 4,9 trillion cubic feet (tcf)  gas, 57 juta barel minyak dan 45 juta barel kondensat.

Jika nilai aset Blok Mahakam saat ini sebesar US$ 9,43 miliar, Total EP dan Inpex harus membayar US$ 3,67 miliar atau setara Rp 49 triliun. Sayang Iwan maupun President & General Manager Total E&P Indonesie (TEPI), Arividya Noviyanto tak menjawab konfirmasi kesanggupan membayar Rp 49 triliun. 

Syamsu Alam Direktur Hulu Pertamina pernah bilang selain Total EP dan Inpex, ada beberapa perusahaan yang sudah menyampaikan minat masuk ke Mahakam. "Prosesnya diutamakan B2B dan tentu bukan hanya besaran persentase," kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati