JAKARTA. Pemerintah kembali melaksanakan lelang Surat Utang Negara (SUN) hari ini, Selasa (20/6). Lelang SUN kali ini tampak sepi peminat. Sementara itu, seri SUN tenor menengah hingga panjang menjadi incaran para investor di lelang kali ini. Berdasarkan keterangan resmi Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan, pemerintah hanya meraup total penawaran Rp 22,26 triliun pada lelang tersebut. Jumlah tersebut jauh lebih rendah dibandingkan dengan lelang sebelumnya yang mengumpulkan penawaran hingga Rp 33,6 triliun. Artinya, ada selisih sekitar Rp 11,34 triliun. Kendati demikian, nominal yang dimenangkan meningkat tipis. Dari lelang SUN tadi, pemerintah menyerap dana Rp 14,65 triliun dari lima seri yang ditawarkan. Lebih tinggi sebesar Rp 650 miliar dibanding lelang SUN sebelumnya yang menyerap dana Rp 14 triliun. Kelima seri yang ditawarkan pada lelang hari ini terdiri dari, pertama, seri SPN03170921 yang jatuh tempo pada 21 September 2017 dengan yield rata-rata yang dimenangkan 4,96%. Pada penawaran perdananya tersebut, seri bertenor pendek ini mendulang total penawaran paling rendah dengan jumlah Rp 2,99 triliun atau hanya sekitar 13,43% dari total penawaran. Sementara, nominal yang dimenangkannya sebesar Rp 1,15 triliun. Kedua, SPN12180301 menyerap dana sebesar Rp 900 miliar atau 6,14% dari total dana yang diserap pemerintah. Seri obligasi ini akan jatuh tempo pada 1 Maret 2018 dengan yield rata-rata tertimbang yang dimenangkan yakni 5,59%. Ketiga, seri bertenor 5 tahun, FR0061, akan kadaluwarsa pada 15 Mei 2022 dengan yield rata-rata yang dimenangkan 6,63%. Surat utang ini memenangkan dana sebesar Rp 3,55 triliun atau berkisar 24,23% dari keseluruhan dana yang dimenangkan. Keempat, FR0074 merupakan seri yang paling diburu investor dengan meraup penawaran Rp 5,65 triliun atau 25,38% dari total penawaran yang masuk. Pemerintah pun menyerap dana paling besar dari seri ini dengan jumlah Rp 4,6 triliun dengan yield rata-rata yang dimenangkan 7,34%. Seri ini kadaluarsa pada 15 Agustus 2023. Kelima, seri FR0072 yang jatuh tempo 15 Mei 2036 menyerap dana sebesar Rp 4,45 triliun dengan yield rata-rata yang dimenangkan 7,52%. Analis Fixed Income MNC Securities I Made Adi Saputra menduga, menurunnya minat investor berburu surat utang pada lelang kemarin karena mengantisipasi sepinya pasar menjelang libur panjang hari raya Idul Fitri. Sehingga, mayoritas investor tidak agresif. “Kelihatan dari bidding relatif rendah dibanding lelang SUN sebelumnya. Tawaran yield tertinggi yang masuknya pun lebih besar,” tutur Made saat dihubungi KONTAN. Di samping itu, ia memperkirakan, lelang kali ini dimanfaatkan investor dan manajer investasi sebagai momentum mempertahankan kinerja laporan keuangan baik kuartal II-2017 maupun semester I-2017.
Total penawaran lelang SUN hanya Rp 22,26 triliun
JAKARTA. Pemerintah kembali melaksanakan lelang Surat Utang Negara (SUN) hari ini, Selasa (20/6). Lelang SUN kali ini tampak sepi peminat. Sementara itu, seri SUN tenor menengah hingga panjang menjadi incaran para investor di lelang kali ini. Berdasarkan keterangan resmi Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan, pemerintah hanya meraup total penawaran Rp 22,26 triliun pada lelang tersebut. Jumlah tersebut jauh lebih rendah dibandingkan dengan lelang sebelumnya yang mengumpulkan penawaran hingga Rp 33,6 triliun. Artinya, ada selisih sekitar Rp 11,34 triliun. Kendati demikian, nominal yang dimenangkan meningkat tipis. Dari lelang SUN tadi, pemerintah menyerap dana Rp 14,65 triliun dari lima seri yang ditawarkan. Lebih tinggi sebesar Rp 650 miliar dibanding lelang SUN sebelumnya yang menyerap dana Rp 14 triliun. Kelima seri yang ditawarkan pada lelang hari ini terdiri dari, pertama, seri SPN03170921 yang jatuh tempo pada 21 September 2017 dengan yield rata-rata yang dimenangkan 4,96%. Pada penawaran perdananya tersebut, seri bertenor pendek ini mendulang total penawaran paling rendah dengan jumlah Rp 2,99 triliun atau hanya sekitar 13,43% dari total penawaran. Sementara, nominal yang dimenangkannya sebesar Rp 1,15 triliun. Kedua, SPN12180301 menyerap dana sebesar Rp 900 miliar atau 6,14% dari total dana yang diserap pemerintah. Seri obligasi ini akan jatuh tempo pada 1 Maret 2018 dengan yield rata-rata tertimbang yang dimenangkan yakni 5,59%. Ketiga, seri bertenor 5 tahun, FR0061, akan kadaluwarsa pada 15 Mei 2022 dengan yield rata-rata yang dimenangkan 6,63%. Surat utang ini memenangkan dana sebesar Rp 3,55 triliun atau berkisar 24,23% dari keseluruhan dana yang dimenangkan. Keempat, FR0074 merupakan seri yang paling diburu investor dengan meraup penawaran Rp 5,65 triliun atau 25,38% dari total penawaran yang masuk. Pemerintah pun menyerap dana paling besar dari seri ini dengan jumlah Rp 4,6 triliun dengan yield rata-rata yang dimenangkan 7,34%. Seri ini kadaluarsa pada 15 Agustus 2023. Kelima, seri FR0072 yang jatuh tempo 15 Mei 2036 menyerap dana sebesar Rp 4,45 triliun dengan yield rata-rata yang dimenangkan 7,52%. Analis Fixed Income MNC Securities I Made Adi Saputra menduga, menurunnya minat investor berburu surat utang pada lelang kemarin karena mengantisipasi sepinya pasar menjelang libur panjang hari raya Idul Fitri. Sehingga, mayoritas investor tidak agresif. “Kelihatan dari bidding relatif rendah dibanding lelang SUN sebelumnya. Tawaran yield tertinggi yang masuknya pun lebih besar,” tutur Made saat dihubungi KONTAN. Di samping itu, ia memperkirakan, lelang kali ini dimanfaatkan investor dan manajer investasi sebagai momentum mempertahankan kinerja laporan keuangan baik kuartal II-2017 maupun semester I-2017.