KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Industri asuransi jiwa melewati tahun 2017 dengan cukup menggembirakan. Hal ini lantaran sektor bisnis ini mampu mencatatkan pertumbuhan cukup tinggi. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat hingga akhir Desember 2017, industri asuransi jiwa membukukan pendapatan premi sebesar Rp 183,84 triliun. Jumlah ini meningkat 33,4% dari realisasi pda 2016 yang sebanyak Rp 137,78 triliun. Capaian ini pun melanjutkan tren positif asuransi jiwa yang tumbuh dua digit dalam beberapa tahun ke belakang. Ketua Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) Hendrisman Rahim menyebut kondisi bisnis di tahun lalu memang masih terbilang positif. Salah satunya menurut dia adalah karena kesadaran masyarakat yang meningkat terhadap kebutuhan asuransi. Hal ini disebutnya tercermin saat pasar modal cukup volatil di tahun lalu. Pada tahun-tahun sebelumnya, ia menyebut kondisi seperti ini cukup berpengaruh terhadap pendapatan premi asuransi. Terutama untuk produk unit link. "Tapi di tahun lalu masih terus tumbuh stabil. Saya rasa masyakat sadar bahwa asuransi ini kebutuhan jangka panjang," kata dia baru-baru ini. Di samping itu, pertumbuhan ini juga terdorong oleh upaya pemain asuransi jiwa untuk makin mendekatkan diri ke pasar. Mulai dari ekspansi jaringan, saluran distribusi, hingga berbagai produk baru yang diluncurkan.
Total premi asuransi jiwa sudah tembus Rp 183 triliun di tahun lalu
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Industri asuransi jiwa melewati tahun 2017 dengan cukup menggembirakan. Hal ini lantaran sektor bisnis ini mampu mencatatkan pertumbuhan cukup tinggi. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat hingga akhir Desember 2017, industri asuransi jiwa membukukan pendapatan premi sebesar Rp 183,84 triliun. Jumlah ini meningkat 33,4% dari realisasi pda 2016 yang sebanyak Rp 137,78 triliun. Capaian ini pun melanjutkan tren positif asuransi jiwa yang tumbuh dua digit dalam beberapa tahun ke belakang. Ketua Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) Hendrisman Rahim menyebut kondisi bisnis di tahun lalu memang masih terbilang positif. Salah satunya menurut dia adalah karena kesadaran masyarakat yang meningkat terhadap kebutuhan asuransi. Hal ini disebutnya tercermin saat pasar modal cukup volatil di tahun lalu. Pada tahun-tahun sebelumnya, ia menyebut kondisi seperti ini cukup berpengaruh terhadap pendapatan premi asuransi. Terutama untuk produk unit link. "Tapi di tahun lalu masih terus tumbuh stabil. Saya rasa masyakat sadar bahwa asuransi ini kebutuhan jangka panjang," kata dia baru-baru ini. Di samping itu, pertumbuhan ini juga terdorong oleh upaya pemain asuransi jiwa untuk makin mendekatkan diri ke pasar. Mulai dari ekspansi jaringan, saluran distribusi, hingga berbagai produk baru yang diluncurkan.