JAKARTA. Direktur Strategi Portopolio Utang Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang (DJPU) Kementerian Keuangan, Schneider Siahaan mengatakan, total utang Indonesia sampai dengan Mei 2012 sudah mencapai Rp 1.944 ,14 triliun. Utang tersebut terdiri dari pinjaman luar negeri sebesar Rp 638 triliun, pinjaman dalam negeri sebesar Rp 1 triliun, dan sisanya dalam bentuk Surat Berharga Negara (SBN). “Justru bagian utang yang paling besar berasal dari Surat Berharga Negara (SBN) sekitar Rp 1.304 triliun," kata Schneider kepada wartawan, di Hotel Borobudur, Jakarta, Jumat (29/6). Jadi, lanjut Schneider, bila dilihat dari persentasenya, pinjaman luar negeri sebesar 32,9% dan pinjaman dalam bentuk SBN sebesar 67% dari keseluruhan total utang negara. Untuk SBN sendiri, terdiri dari Denomisasi Valas sebesar Rp 246,74 triliun dan Denomisasi Rupiah sebesar Rp 1.057 triliun.
Total utang Indonesia mencapai Rp 1.944 triliun
JAKARTA. Direktur Strategi Portopolio Utang Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang (DJPU) Kementerian Keuangan, Schneider Siahaan mengatakan, total utang Indonesia sampai dengan Mei 2012 sudah mencapai Rp 1.944 ,14 triliun. Utang tersebut terdiri dari pinjaman luar negeri sebesar Rp 638 triliun, pinjaman dalam negeri sebesar Rp 1 triliun, dan sisanya dalam bentuk Surat Berharga Negara (SBN). “Justru bagian utang yang paling besar berasal dari Surat Berharga Negara (SBN) sekitar Rp 1.304 triliun," kata Schneider kepada wartawan, di Hotel Borobudur, Jakarta, Jumat (29/6). Jadi, lanjut Schneider, bila dilihat dari persentasenya, pinjaman luar negeri sebesar 32,9% dan pinjaman dalam bentuk SBN sebesar 67% dari keseluruhan total utang negara. Untuk SBN sendiri, terdiri dari Denomisasi Valas sebesar Rp 246,74 triliun dan Denomisasi Rupiah sebesar Rp 1.057 triliun.