KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Totalindo Eka Persada Tbk (TOPS) akan melebarkan sayap bisnisnya ke sektor properti. Perusahaan konstruksi ini telah bersiap untuk mengembangkan proyek properti di sejumlah lokasi. Perluasan bisnis ke sektor properti dilakukan Totalindo, karena melihat peluang bisnisnya yang cukup bagus. Ke depan, perusahaan ini akan menjadikan bisnis properti menjadi salah satu anak usaha. Eko Wardoyo, Direktur Totalindo mengatakan, anggaran dasar perusahaan untuk perluasan usaha ke sektor lain di luar jasa konstruksi. "Tetapi walaupun sudah diatur dalam anggaran dasar, kami masih tetap perlu memberitahukan ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terkait rencana perluasan bisnis tersebut," kata Eko di Jakarta, Rabu (22/11).
Totalindo akan mengembangkan proyek properti di beberapa lokasi seperti di Jakarta, di kawasan Danau Toba, dan Kawasan Wisata Bunaken. Di Jakarta, perusahaan akan mengembangkan dua proyek yaitu kawasan terpadu di Lebak Bulus dan proyek perkantoran di Kuningan, Jakarta Selatan. Proyek kawasan terpadu atau
mixed use Lebak Bulus tersebut dikembangkan bekerja sama dengan BUMD yaitu PD Pembangunan Sarana Jaya sebagai pemilik lahan. Keduanya telah meneken kerjasama untuk mengembangkan proyek
mixed use dengan konsep Transit Oriented Development (TOD0 di lahan seluas 1,8 hektare (ha) pada Rabu (22/11). Di sana akan dibangun apartemen, perkantoran dan area komersial yang akan menelan investasi sekitar Rp 3 triliun. Donald Sihombing, Direktur Utama Totalindo mengatakan, porsi perusahaan dalam kerja sama tersebut sebesar 49% dan PD Pembangunan Sarana Jaya sebesar 51%. "Proyek ini merupakan awal kerjasama Totalindo dengan BUMD. Untuk itu kami berharap proyek ini dapat menjadi awal yang baik dalam menjalin kerja sama yang berkelanjutan," kata Donald. Pembangunan proyek tersebut akan mulai dilakukan pada pertengahan atau akhir tahun 2018. Rencananya, akan dibangun dua tower apartemen di proyek tersebut dengan kapasitas 780 unit yang akan menyasar segmen menengah atas. Sedangkan proyek perkantoran akan dikembangkan di kawasan Kuningan. Totalindo akan membangun perkantoran di lahan tidak lebih dari 1 ha. Nantinya, sebagian perkantoran tersebut akan digunakan sendiri oleh Totalindo. Adapun di kawasan Danau Toba dan Bunaken, Totalindo akan mengembangkan proyek untuk mendukung pengembangan pariwisata. "Ini berawal dari program pemerintah untuk mengembangkan 10 destinasi wisata baru di luar baru. Jadi kami merencanakan pengembangan usaha mengikuti arah program pemerintah," kata Eko.
Di Kawasan Danau Toba, Totalindo akan mengembangkan lahan sekitar 50 ha-100 ha. Menurut Eko, lokasi lahan tersebut tidak jauh dari Bandara Silangit. Sementara luas lahan yang dimiliki perusahaan di kawasan Bunaken sekitar 3,6 ha. Namun, Totalindo belum menetapkan kapan proyek di dua lokasi tersebut akan mulai dikembangkan dan proyek apa yang akan dibangun di sana. Pasalnya, perusahaan belum mendapat rekomendasi dari konsultan terkait pengembangan proyek itu. Hanya yang jelas, perusahaan berencana menggandeng partner asing untuk pengembangan proyek properti di kawasan danau Toba. "Ini lahannya strategis hanya 20 menit dari bandara dan luas. Jadi harapannya kita mau gandeng asing. Sudah ada yang penjajakan tetapi masih sangat awal karena rekomendasi konsultan juga belum ada," jelas Eko. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Dupla Kartini