TOTL akan bikin dua KSO dengan investor asing



JAKARTA. PT Total Bangun Persada Tbk terus mencari strategi untuk mendapatkan proyek-proyek baru. Salah satu strategi adalah melakukan kerjasama operasi (KSO) dengan perusahaan lain.

Saat ini, perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode saham TOTL ini tengah menjajaki KSO baru dengan dua investor asing. Perusahaan kerjasama itu tengah membidik proyek pembangunan gedung perkantoran. "Partner asing tersebut belum bisa kita sebutkan namanya," kata Mahmilan Sugiyo, Sekretaris Perusahaan Total Bangun Persada pada KONTAN, Jumat (17/2).

Kedua KSO tersebut ditargetkan bisa terbentuk tahun ini, namun Mahmilan juag tidak menyebutkan dimana lokasi kedua proyek tersebut. Pembentukan perusahaan join venture merupakan salah satu strategi dari perusahaan konstruksi swasta untuk bisa lebih kuat dalam memenangkan sebuah proyek baru dan sekaligus untuk saling melengkapi dari sisi teknologi.


Tahun 2016, Total Bangun Persada berhasil membentuk KSO dengan menggandeng PT Balfour Beatty Sakty Indonesia (BBSI) untuk membangun proyek Jiexpo Convention dan Theater di Jakarta di atas lahan seluas 42.600 meter persegi (m2) senilai Rp 300 miliar. Masing-masing menggenggam kepemilikan 50%. Pada kuartal III 2016, TOTL tercatat telah mengantongi laba dari proyek KSO sebesar Rp 28.9 miliar.

Sementara untuk mengejar target kontrak baru Rp 4 triliun tahun ini, Total Bangun Persada masih tetap akan fokus pada proyek gedung-gedung swasta. Pasalnya, kemampuan teknologi yang dimiliki perusahaan ini hanya fokus di proyek-proyek gedung.

Hingga minggu ketiga Februari 2017 ini, TOTL belum berhasil mengantongi kontrak baru. Namun Mahmilan mengatakan, sebetulnya perseroan sudah dinyatakan sebagai pemenang untuk beberapa proyek. Hanya saja penandatangan kontrak belum dilaksanakan hingga saat ini. "Mudah-mudahan akhir bulan ini bisa dapat," ujar Mahmilan.

Dengan strategi-strategi yang akan mereka lakukan, TOTL optimistis kinerja keuangan mereka bisa tumbuh lebih baik. Perseroan menargetkan pendapatan Rp 3,1 triliun dan laba bersih Rp 250 miliar. Adapun sembilan bulan pertama tahun tahun lalu, mereka sudah mencetak revenue Rp 1,72 triliun dan net profit Rp 160,5 miliar. Sementara sepanjang tahun 2016, Total Bangun Persada berhasil mengantongi kontrak baru Rp 2,75 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Adi Wikanto