JAKARTA. PT Surya Toto Indonesia Tbk (TOTO) berencana menerbitkan saham baru dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) alias rights issue. Perseroan berniat merilis maksimal 41,28 juta saham baru, setara 4,16% dari total modal ditempatkan dan disetor perusahaan saat ini. Mengutip prospektus ringkas, harga eksekusi rights issue dibanderol Rp 3.600 per saham. Dengan demikian potensi dana yang akan terjaring dari hajatan ini sekitar Rp 148,6 miliar. Nantinya setelah dikurangi biaya emisi, hasil rights issue akan digunakan unutk meningkatkan modal kerja. Rights issue ini merupakan cara yang dilakukan emiten produk saniter ini untuk menambah sahamnya di publik. Pasalnya para pemegang saham utama TOTO menyatakan tidak akan menggunakan haknya pada aksi korporasi tersebut. "Toto Ltd, PT Multifortuna Asindo dan PT Suryaparammitra Abadi selaku pemegang saham utama tidak akan melaksanakan HMETD," jelas manajemen dalam prospektus. Saat ini, ketiga pemegang saham TOTO itu masing-masing mengempit 39,48%, 31,38% dan 25,34%. Sedangkan, kepemilikan publik hanya 3,8%. Setelah rights issue, maka kepemilikan publik akan bertambah menjadi 7,64%. Sedangkan Toto Ltd menjadi 37,9%, Multifortuna sebesar 30,13%, dan Suryaparamitra sebesar 24,33%. Perseoan akan meminta persetujuan pemegang saham untuk melancarkan rencana korporasi tersebut. Oleh karena itu, Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) akan digelar pada 10 Juni 2015 mendatang. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
TOTO lakukan rights issue senilai Rp 148,6 miliar
JAKARTA. PT Surya Toto Indonesia Tbk (TOTO) berencana menerbitkan saham baru dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) alias rights issue. Perseroan berniat merilis maksimal 41,28 juta saham baru, setara 4,16% dari total modal ditempatkan dan disetor perusahaan saat ini. Mengutip prospektus ringkas, harga eksekusi rights issue dibanderol Rp 3.600 per saham. Dengan demikian potensi dana yang akan terjaring dari hajatan ini sekitar Rp 148,6 miliar. Nantinya setelah dikurangi biaya emisi, hasil rights issue akan digunakan unutk meningkatkan modal kerja. Rights issue ini merupakan cara yang dilakukan emiten produk saniter ini untuk menambah sahamnya di publik. Pasalnya para pemegang saham utama TOTO menyatakan tidak akan menggunakan haknya pada aksi korporasi tersebut. "Toto Ltd, PT Multifortuna Asindo dan PT Suryaparammitra Abadi selaku pemegang saham utama tidak akan melaksanakan HMETD," jelas manajemen dalam prospektus. Saat ini, ketiga pemegang saham TOTO itu masing-masing mengempit 39,48%, 31,38% dan 25,34%. Sedangkan, kepemilikan publik hanya 3,8%. Setelah rights issue, maka kepemilikan publik akan bertambah menjadi 7,64%. Sedangkan Toto Ltd menjadi 37,9%, Multifortuna sebesar 30,13%, dan Suryaparamitra sebesar 24,33%. Perseoan akan meminta persetujuan pemegang saham untuk melancarkan rencana korporasi tersebut. Oleh karena itu, Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) akan digelar pada 10 Juni 2015 mendatang. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News