KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tottenham Hotspur mencatatkan kemenangan penting atas Liverpool dalam leg pertama semifinal EFL Cup dengan skor 1-0. Prestasi ini tidak hanya membungkam salah satu penyerang terbaik dunia, Mohamed Salah, tetapi juga menjadi bukti bahwa Spurs mampu bangkit setelah sebelumnya menderita kekalahan besar dari tim yang sama.
Pertahanan Solid Meski dengan Komposisi Tidak Ideal
Mengutip
cbssports, Tottenham memasuki pertandingan dengan pertahanan yang dianggap belum mencapai performa terbaik. Namun, debut Antonin Kinsky sebagai penjaga gawang memberikan pengaruh signifikan.
Baca Juga: Spurs Perpanjangan Kontrak Pemain Bintang Mereka Son Heung-min hingga 2026 Tidak hanya tenang dalam mengantisipasi serangan lawan, Kinsky juga mampu mengatur ritme permainan dari lini belakang. Statistik menunjukkan Tottenham berhasil menjaga clean sheet pertama mereka melawan tim domestik sejak Agustus. Blok-blok efektif dari pemain seperti Radu Dragusin menjadi penentu keberhasilan pertahanan. Dragusin, yang sempat diragukan kemampuannya, tampil solid, termasuk menghalau tendangan keras Trent Alexander-Arnold.
Strategi Menekan Mohamed Salah
Salah, yang biasanya menjadi ancaman utama Liverpool, kali ini tidak mampu memberikan dampak signifikan. Tottenham secara efektif membatasi ruang geraknya dengan pendekatan defensif yang terorganisir. Salah hanya mencatatkan 32 sentuhan bola, jumlah yang sama seperti pertemuan sebelumnya di stadion yang sama. Namun, kali ini ia hanya menghasilkan dua tembakan bernilai 0,15 xG dan satu peluang tercipta.
Baca Juga: Miliarder Mesir Pemilik Aston Villa Berencana Tinggalkan Inggris karena Alasan Pajak Liverpool kerap membangun serangan melalui sisi kanan, meskipun tanpa Alexander-Arnold di babak pertama. Conor Bradley menjadi fokus tekanan dari para pemain Tottenham. Hasilnya, sebagian besar umpan Bradley berhasil digagalkan, memaksa Liverpool mengalihkan serangan melalui sisi kiri. Ketika bola sampai di sepertiga akhir, Tottenham dengan cepat menutup ruang gerak Salah menggunakan low block yang efektif. Yves Bissouma dan Djed Spence memainkan peran penting dalam menutup akses bola ke Salah.
Performa Luar Biasa Pemain Muda
Dalam situasi sulit, Tottenham menunjukkan keberanian dengan memberikan kepercayaan kepada pemain muda. Archie Gray, yang baru berusia 18 tahun, tampil memukau sebagai bek tengah. Gray tidak hanya mampu menjaga ketenangan di bawah tekanan, tetapi juga memiliki teknik dan kemampuan membaca permainan yang luar biasa. Selain Gray, William Bergvall juga tampil impresif. Meski hampir terkena kartu kuning kedua, ia tetap bermain dengan keberanian tinggi. Bergvall bahkan menjadi pencetak gol kemenangan yang sangat krusial dalam laga ini.
Baca Juga: Didier Deschamps Tinggalkan Kursi Pelatih Timnas Prancis Setelah Piala Dunia 2026 Keberuntungan dan Keputusan Kontroversial
Liverpool mempertanyakan beberapa keputusan wasit, terutama pelanggaran Bergvall terhadap Kostas Tsimikas yang memaksa bek kiri itu keluar dari lapangan. Namun, Tottenham memanfaatkan situasi ini untuk mempertahankan momentum hingga akhir pertandingan. Keputusan VAR yang menganulir gol Liverpool karena offside juga menjadi faktor penting. Dalam situasi ini, Tottenham menunjukkan ketangguhan mental mereka untuk terus menahan tekanan hingga peluit akhir dibunyikan.
Editor: Handoyo