JAKARTA. PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) akan segera mencairkan pinjaman senilai US$ 325 juta yang akan dibagi dalam dua seri. "Kami sudah tanda tangani kesepakatan untuk mencairkan pinjaman lagi. Dalam seri 4 dan seri 5 yang komposisinya berupa rupiah dan dollar. Tapi jumlah pasti berapa porsi itu masih belum pasti," ungkap Chief Financial Officer Helmy Yusman Santoso saat ditemui di Jakarta, Rabu (25/4). Pencairan ini akan dilakukan di Mei, dan dana tersebut akan digunakan untuk pembayaran atas pembelian 2.500 menara telekomunikasi milik PT Indosat Tbk (ISAT). Selain menggunakan dana pinjaman tersebut, pembayaran atas menara ISAT tersebut juga dilakukan dengan penerbitan 239,826 juta saham baru yang akan diserahkan pada ISAT. "Harga per saham untuk saham baru tersebut sebesar Rp 2.757. Jadi kira-kira setara US$ 73 juta," tambah Helmy. Helmy pun menjelaskan jika pinjaman ini termasuk dalam standby loan yang sudah dimiliki TBIG senilai US$ 2 miliar sejak tahun lalu. Dari fasilitas tersebut, TBIG sudah menerbitkan tiga seri di tahun lalu. Untuk Seri pertama yang dicairkan sebesar US$ 300 juta memiliki tenor lima tahun. Sementara seri kedua, yang dicairkan sebesar US$ 50 juta dengan tenor tiga tahun. "Dan seri ketiga di akhir tahun lalu sebesar US$ 200 juta. Tapi yang baru kami tarik US$ 55 juta," tambah Helmy. Sementara sisa dana di seri ketiga sejumlah US$ 145 juta kemungkinan akan dicairkan tahun ini yang akan digunakan untuk organic growth dari perusahaan menara ini.
Tower Bersama akan cairkan pinjaman US$ 325 juta
JAKARTA. PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) akan segera mencairkan pinjaman senilai US$ 325 juta yang akan dibagi dalam dua seri. "Kami sudah tanda tangani kesepakatan untuk mencairkan pinjaman lagi. Dalam seri 4 dan seri 5 yang komposisinya berupa rupiah dan dollar. Tapi jumlah pasti berapa porsi itu masih belum pasti," ungkap Chief Financial Officer Helmy Yusman Santoso saat ditemui di Jakarta, Rabu (25/4). Pencairan ini akan dilakukan di Mei, dan dana tersebut akan digunakan untuk pembayaran atas pembelian 2.500 menara telekomunikasi milik PT Indosat Tbk (ISAT). Selain menggunakan dana pinjaman tersebut, pembayaran atas menara ISAT tersebut juga dilakukan dengan penerbitan 239,826 juta saham baru yang akan diserahkan pada ISAT. "Harga per saham untuk saham baru tersebut sebesar Rp 2.757. Jadi kira-kira setara US$ 73 juta," tambah Helmy. Helmy pun menjelaskan jika pinjaman ini termasuk dalam standby loan yang sudah dimiliki TBIG senilai US$ 2 miliar sejak tahun lalu. Dari fasilitas tersebut, TBIG sudah menerbitkan tiga seri di tahun lalu. Untuk Seri pertama yang dicairkan sebesar US$ 300 juta memiliki tenor lima tahun. Sementara seri kedua, yang dicairkan sebesar US$ 50 juta dengan tenor tiga tahun. "Dan seri ketiga di akhir tahun lalu sebesar US$ 200 juta. Tapi yang baru kami tarik US$ 55 juta," tambah Helmy. Sementara sisa dana di seri ketiga sejumlah US$ 145 juta kemungkinan akan dicairkan tahun ini yang akan digunakan untuk organic growth dari perusahaan menara ini.