KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten menara telekomunikasi, PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (
TBIG) berencana untuk menerbitkan obligasi baru senilai Rp 20 triliun. Rencana penerbutan obligasi korporasi itu akan dilakukan dalam satu atau dua bulan ke depan. Direktur Tower Bersama Infrastructure Helmy Yusman Santoso menjelaskan, pihaknya telah dalam proses pengajuan ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk menerbitkan obligasi anyar. "Saat ini dalam proses untuk pendaftaran ke OJK program Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) yang baru sebesar Rp 20 triliun," tutur dia dalam paparan publik di Jakarta, Rabu (31/5).
Helmy bilang obligasi terbaru akan diterbitkan dalam satu sampai dua bulan ke depan. Adapun TBIG masih memiliki fasilitas penerbitan obligasi dari Obligasi Berkelanjutan V dengan target penghimpunan dana Rp 15 triliun.
Baca Juga: Tower Bersama (TBIG) Siapkan Capex Rp 3 Triliun di 2023 Awal tahun ini, TBIG telah menerbitkan Obligasi Berkelanjutan V TBIG Tahap VI 2023 dengan jumlah pokok sebesar Rp 2,48 triliun. Rencananya, dana tersebut akan digunakan untuk refinancing. Per 31 Maret 2023, total pinjaman kotor alias gross debt TBIG pada bagian pinjaman kurs dolar Amerika Serikat (AS) sebesar Rp 26,51 triliun dan total pinjaman senior (
gross senior debt) senilai Rp 3,33 triliun. Dengan saldo kas yang mencapai Rp 586 miliar, maka total pinjaman bersih (net debt) menjadi Rp 25,92 triliun dan total pinjaman senior bersih (net senior debt) TBIG menjadi Rp 2,74 triliun. Helmy menyampaikan, beberapa waktu lalu pihaknya telah menandatangani Fasilitas Kredit Revolving (RCF) baru senilai US$ 325 juta. RCF baru ini akan jatuh tempo pada 2026.
"RCF ini jatuh tempo hingga Agustus 2026 dan memiliki tingkat bunga SOFR ditambah 125 basis poin, yang merupakan margin terendah kami hingga saat ini," ucap dia. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Anna Suci Perwitasari