Tower Bersama (TBIG) terbitkan obligasi ketiga tahun ini, nilainya Rp 750 miliar



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) menyelesaikan penerbitan Obligasi Berkelanjutan IV Tower Bersama Infrastructure Tahap II Tahun 2020 senilai Rp 750 miliar pada Rabu, 2 Desember 2020. Selanjutnya, obligasi ini akan tercatat di Bursa Efek Indonesia pada Kamis, 3 Desember 2020.

Obligasi tersebut terdiri dari dua seri. Pertama, sebesar Rp 295 miliar dengan tingkat bunga tetap 5,75% per tahun dan tenor 370 hari. Kedua,  sebesar Rp 455 miliar dengan tingkat bunga tetap 7,25% dan tenor 3 tahun. Bunga obligasi akan dibayarkan tiap tiga bulan sekali.

Direktur Keuangan PT Tower Bersama Infrastructure Tbk Helmy Yusman Santoso mengatakan, Obligasi TBIG IV Tahap II ini setara dengan kewajiban senior tanpa jaminan khusus. 


"Obligasi TBIG IV Tahap II adalah penerbitan ketiga kami di pasar obligasi rupiah tahun ini dan dengan harga terendah. Kami berharap dapat terus mengakses pasar obligasi rupiah seiring dengan pertumbuhan bisnis kami," tutur Helmy dalam keterangan tertulisnya, Rabu (2/12).

Baca Juga: Tower Bersama (TBIG) siapkan capex Rp 2 triliun tahun depan, semua untuk proyek baru

Setelah dikurangi biaya-biaya emisi, dana hasil penerbitan obligasi akan digunakan untuk pembayaran sebagian kewajiban finansial dari entitas anak TBIG, khususnya Fasilitas Pinjaman Revolving US$ 375 juta dari Credit Facilities yang ada.

Per 30 September 2020, total pinjaman ( debt) TBIG, jika pinjaman dalam mata uang dollar Amerika Serikat (AS) yang telah dilindung nilai diukur dengan menggunakan kurs lindung nilainya adalah sebesar Rp 22,41 triliun. Sementara, total pinjaman senior ( gross senior debt) sebesar Rp 10,2 triliun.

Dengan saldo kas yang mencapai Rp 574 miliar, maka total pinjaman bersih (net debt) menjadi Rp 21,83 triliun dan total pinjaman senior bersih (net senior debt) TBIG menjadi Rp 9,63 triliun. 

Menggunakan EBITDA triwulan ketiga 2020 yang disetahunkan, maka rasio pinjaman senior bersih terhadap EBITDA adalah 2,04 kali dan total pinjaman bersih terhadap EBITDA adalah 4,63 kali. 

"Rasio ini masih di bawah ketentuan surat utang kami yang mensyaratkan rasio total pinjaman terhadap EBITDA kuartal terakhir yang disetahunkan untuk tidak lebih dari 6,25x," ucap Helmy.

Helmy yakin, TBIG memiliki visibilitas arus kas dan pertumbuhan yang kuat. Ini terbukti dari kenaikan peringkat yang diberikan oleh Fitch Ratings Indonesia untuk Peringkat Nasional Jangka Panjang TBIG ke AA+(idn) dengan outlook stabil. Hal ini sejalan dengan Fitch International yang menaikkan peringkat ke investment grade BBB- untuk Peringkat Jangka Panjang Mata Uang Asing TBIG.

Selanjutnya: IHSG menguat ke 5.661 di akhir sesi I (1/12), saham TLKM, TOWR dan BMRI dilepas asing

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi