Tower provider sepakat perbarui kontrak Axis



JAKARTA. Sejumlah perusahaan tower provider mulai menyadari dampak dari merger PT XL Axiata Tbk (XL) dan PT AXIS Telekom Indonesia. Tak ingin bisnisnya semakin terpuruk, sejumlah perusahaan towe provider menyepakati restrukturisasi kontrak tower IBC di Jakarta pekan ini.

Langkah ini dianggap sebagai solusi terbaik mengingat kondisi keuangan AXIS sedang tidak positif. Beberapa perusahaan tower provider yang telah menyetujui langkah restrukturisasi itu diantaranya adalah PT KOMET Konsorsium dan PT Ida Lombok.

“Kami berkomitmen untuk mendapatkan solusi saling menguntungkan di antara kami, AXIS, dan XL di kemudian hari. Ini merupakan jalan terbaik bagi kami, AXIS, dan XL didasari oleh kepentingan kami dan industri yang lebih besar,” kata Tagor H. Sihombing, Wakil Sekretaris Jenderal Asosiasi Pengembang Menara Telekomunikasi Indonesia (ASPRINTEL) di Jakarta, Kamis (14/11).


Menurut Tagor, yang juga menjabat Direktur KOMET, langkah restrukturisasi diambil dengan mempertimbangkan hubungan bisnis jangka panjang dengan AXIS dan XL di kemudian hari.

Setelah merger dengan XL, AXIS akan menjadi bagian operator telekomunikasi nomor dua di Indonesia dengan 65 juta pelanggan. Total pelanggan XL dan AXIS ada di belakang PT Telkomsel yang memiliki 125 juta pelanggan.

“Kami juga mempertimbangkan bahwa AXIS dan XL adalah partner bisnis kami. Dengan XL sendiri, kami (KOMET Konsorsium) sudah bekerja sama sewa-menyewa tower sekitar lima tahun,” kata Tagor.

Tagor menyatakan, XL – AXIS sebagai operator nomor dua dan berpotensi akan terus berkembang. Oleh karena itu prusahaan-perusahaan tower dan IBC provider tidak ingin kehilangan kesempatan dalam jangka panjang memanfaatkan momentum ini.

Owner PT Ida Lombok, Santo Suparnoto, menambahkan, pihaknya sudah melakukan kesepakatan soal restrukturisasi kontrak sewa tower dengan XL dan AXIS. "Kesepakatan telah dilakukan dua hari lalu (Selasa, 12/11) di Jakarta. Kami melihat ini adalah langkah win-win solution bagi semua pihak,” kata Santo.

Menurut Santo, pihaknya menyadari AXIS tengah mengalami situasi keuangan yang sulit. “Sehingga langkah win-win solution ini kami tempuh untuk kebaikan bersama,” katanya.

Dia menyadari, bila mereka tidak melakukan jalan tengah ini, bisa saja ke depan justru akan kehilangan kesempatan untuk meningkatkan pendapatan di kemudian hari. "Kami harus tetap menjaga hubungan baik dengan AXIS dan XL untuk meningkatkan bisnis di masa depan,” kata Santo.

Saat ini, PT Ida Lombok menyewakan tower telekomunikasi di kawasan Nusa Tenggara Timur (NTT), Nusa Tenggara Barat (NTB), dan Bali.

AXIS Network Director, Michael McPhil menyambut baik kesepakatan restrukturisasi tersebut. “Kesepakatan ini merupakan komitmen saling menguntungkan dan jalan terbaik di antara kami. Kami berterima kasih kepada partner-partner bisnis kami yang memahami kepentingan bisnis jangka panjang,” katanya.

Saat ini, AXIS mengikat kontrak dengan sejumlah perusahaan tower dan IBC provider. Selain PT KOMET Konsorsium, PT Ida Lombok, ada juga yang lain seperti PT Mandrajasa Trimitra Indonesia (Matrindo), PT MAC Sarana Jaya, PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG), PT Profesional Telekomunikasi Indonesia (Protelindo), PT XL Axiata Tbk (XL), dan PT Indosat Tbk. (Tribunnews.com)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Hendra Gunawan