JAKARTA. Perusahaan masih tertarik membiayai ekspansi dan pembayaran utang kembali menggunakan pinjaman. Beberapa perusahaan yang menempuh jalan tersebut diantaranya, PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) dan PT Cowell Development Tbk (COWL). Sarana Menara melalui anak usaha mereka PT Profesional Telekomunikasi Indonesia (PT Protelindo) mendapat fasilitas pinjaman dari Bank Negara Indonesia (BNI) dan beberapa perusahaan keuangan lainnya senilai Rp 1,1 triliun. Perjanjian tersebut telah TOWR tanda tangani pada 20 Desember 2012. Arif Pradana, Sekretaris Perusahaan Sarana Menara mengatakan dalam keterbukaan informasi di BEI, dana tersebut akan digunakan untuk membayar utang Protelindo kepada Protelindo Towers B.V. Utang Protelindo sebesar US$ 575 juta. Menurut Arif, dana hasil pembayaran utang kepada Protelindo Towesrs BV kemudian akan kembali dialihkan bridge loan US$ 575 juta dan € 40 juta. Perjanjian Bridge Loan Facility Agreement yang ditandatangani pada 10 Desember 2012 dengan DBS Bank Ltd, Standard Chartered Bank, ING Bank NV, Singapore Branch dan Protelindo Finance BV. "Transaksi tersebut merupakan transaksi material dengan nilai melebihi 50% dari ekuitas namun, transaksi tersebut dikecualikan dari kewajiban memperoleh persetujuan RUPS," kata Arif.
TOWR dan COWL raih pinjaman bank
JAKARTA. Perusahaan masih tertarik membiayai ekspansi dan pembayaran utang kembali menggunakan pinjaman. Beberapa perusahaan yang menempuh jalan tersebut diantaranya, PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) dan PT Cowell Development Tbk (COWL). Sarana Menara melalui anak usaha mereka PT Profesional Telekomunikasi Indonesia (PT Protelindo) mendapat fasilitas pinjaman dari Bank Negara Indonesia (BNI) dan beberapa perusahaan keuangan lainnya senilai Rp 1,1 triliun. Perjanjian tersebut telah TOWR tanda tangani pada 20 Desember 2012. Arif Pradana, Sekretaris Perusahaan Sarana Menara mengatakan dalam keterbukaan informasi di BEI, dana tersebut akan digunakan untuk membayar utang Protelindo kepada Protelindo Towers B.V. Utang Protelindo sebesar US$ 575 juta. Menurut Arif, dana hasil pembayaran utang kepada Protelindo Towesrs BV kemudian akan kembali dialihkan bridge loan US$ 575 juta dan € 40 juta. Perjanjian Bridge Loan Facility Agreement yang ditandatangani pada 10 Desember 2012 dengan DBS Bank Ltd, Standard Chartered Bank, ING Bank NV, Singapore Branch dan Protelindo Finance BV. "Transaksi tersebut merupakan transaksi material dengan nilai melebihi 50% dari ekuitas namun, transaksi tersebut dikecualikan dari kewajiban memperoleh persetujuan RUPS," kata Arif.