Toyota Astra Motor (TAM) Berupaya Menekan Dampak Krisis Semikonduktor Global



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Toyota Astra Motor (TAM) terus berupaya untuk meminimalisasi dampak kelangkaan semikonduktor pada tahun ini.

Vice President Director Toyota Astra Motor Henry Tanoto mengatakan, isu krisis semikonduktor pada dasarnya melibatkan rantai pasok secara global. Artinya, dampak yang dihasilkan oleh kelangkaan semikonduktor tersebut terjadi di semua negara, termasuk untuk produksi mobil Toyota di dalam negeri.

Beruntungnya, lebih dari 90% komponen produksi mobil Toyota berasal dari dalam negeri, sehingga sejauh ini dampak krisis semikonduktor terhadap Toyota di Indonesia masih berada di level yang minimum.


Pihak TAM setiap waktu terus melakukan koordinasi dengan berbagai pihak untuk bisa mengantisipasi kemungkinan adanya kekurangan semikonduktor dalam proses produksi Toyota. “Alhasil, kami bisa lakukan antisipasi dan mengambil tindakan,” imbuh dia, Senin (10/10).

Baca Juga: Toyota Pertahankan Posisi Sebagai Pemimpin Pasar Otomotif Nasional Tahun Ini

Henry juga berpendapat, kalaupun terjadi inden ketika konsumen memesan produk Toyota, hal ini tak hanya disebabkan oleh efek kendala semikonduktor, melainkan juga dampak dari tingginya permintaan yang datang.

Pihak TAM menyebut, beberapa model yang diluncurkan pada tahun ini memang mengalami lonjakan permintaan sehingga menimbulkan inden. Waktu inden tiap model Toyota pun bervariasi. “Tapi kami pastikan suplai untuk model-model yang pangsa pasarnya besar cukup aman, jadi konsumen tidak perlu khawatir,” ujar dia.

Pihak TAM juga menyebut, penentuan harga jual mobil Toyota tidak serta merta hanya dipengaruhi oleh semikonduktor. Ada banyak faktor lainnya, seperti level value pada masing-masing segmen maupun faktor seperti harga bahan baku yang dapat dipengaruhi oleh nilai tukar mata uang.

Walaupun semikonduktor dihitung sebagai bagian dari biaya pengeluaran, Toyota juga selalu mempertimbangkan value dari produk ataupun layanan sebagai faktor utama penentuan harga jual mobil.

Baca Juga: Pada 2030, Toyota Berambisi Memiliki 35 Model Mobil Listrik

Sebelumnya, Toyota Motor Corp. diberitakan menurunkan target produksi mobilnya sebesar 6,3% atau sekitar 750.000 unit pada bulan Oktober akibat krisis semikonduktor global.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari