Toyota Indonesia Academy Cetak 72 SDM Ahli di Bidang Otomotif



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Peningkatan produktivitas, efisiensi, dan efektivitas manufaktur menjadi fondasi utama dalam aktivitas industri nasional. Dalam mencapai hal tersebut, diperlukan SDM berdaya saing dan berkompetensi maintenance, logistic, dan quality yang siap terjun langsung berkontribusi di dunia kerja.

Berlandaskan kurikulum teknologi dengan fokus meminimalisir inefisiensi dalam manufaktur, Toyota Indonesia Academy (TIA) berhasil mencetak SDM ahli dan tersertifikasi sebanyak 72 lulusan TIA yang terdiri dari 64 mahasiswa program studi D2 jurusan Tata Operasi Perakitan Roda Empat (TOPKR) dan 8 mahasiswa program studi D1 Teknik Pemeliharaan Mesin Otomasi (TPMO). Sejak didirikan di tahun 2016 hingga saat ini, TIA telah melahirkan 327 SDM ahli yang sudah berkarya di TMMIN maupun rantai pasok industri otomotif nasional.

Mengusung tema kelulusan “Strengthening Student’s Capabilities to Eliminate Inefficiency in Manufacturing” TIA menerapkan transformasi kurikulum Advance Mechatronic dengan melakukan improve proses melalui pendekatan Toyota Production System dan pembekalan berkonsep project based learning.


Kemampuan lulusan TIA juga diasah melalui praktik pelatihan kerja/pemagangan dan diaplikasikan dalam proses produksi manufaktur.

Baca Juga: Selamat Sempurna (SMSM) Pangkas Target Pendapatan Jadi 2%, Laba Bersih Tetap Naik 8%

“Kehadiran TIA berperan penting dalam membangun SDM dengan fondasi efisiensi yang kuat. Beberapa target peningkatan mutu, melalui pengenalan advance manufacture technology juga sudah dicanangkan TIA untuk mencetak SDM yang dapat meningkatkan inovasi pekerjaan, untuk mengakselerasi proses produksi manufaktur. Sehingga lulusan TIA dapat menjadi lulusan kompeten bersertifikasi, yang mampu bersaing menjawab tantangan industri dan selalu berada di depan perubahan teknologi,” ujar Nandi Julyanto Presiden Direktur PT TMMIN dalam keterangannya, Kamis (29/8).

TIA juga melakukan evaluasi Focus Group Discussion (FGD) bersama para pakar industri untuk mengetahui dan beradaptasi lebih cepat dengan kebutuhan industri, sehingga kurikulum yang diaplikasikan dapat menjawab tantangan perkembangan teknologi. Pada tahun ke-2 masa pendidikan, seluruh mahasiswa diberikan program pemagangan industri selama 1 tahun agar lulusan TIA dapat lebih cakap beradaptasi dengan teknologi terbaru di industri manufaktur nasional.

“Para lulusan TIA yang sudah mengenyam pendidikan karakter dan kurikulum mekatronik diharapkan dapat lebih cakap meningkatkan produktivitas dan efektivitas dalam proses produksi di manufaktur. Eleminiasi inefisiensi di proses logistik, peningkatan kemampuan maintenance, dan eskalasi kualitas pekerjaan menjadi tujuan utama pengembangan lulusan TIA agar menjadi SDM yang cakap dan adaptif terhadap perubahan teknologi di industri otomotif nasional," ujar Bob Azam Vice President Director PT TMMIN.

"Kolaborasi kurikulum teknologi dan inefisiensi akan mengakselerasi lulusan TIA menjadi leader - leader yang adaptif dan inovatif di bidang pekerjaannya masing-masing selaras dengan moto kami 'We Make People Before We Make Product',” lanjutnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi