Toyota jadikan Indonesia basis industri otomotif



JAKARTA. Toyota Motor Corporation menjadikan Indonesia sebagai basis industri otomotif. Produsen otomotif terbesar di dunia ini akan memenuhi kebutuhan Asia dari pabrik yang berada di Indonesia.Hal ini disampaikan Menteri Perindustrian MS Hidayat usai mendampingi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bertemu dengan President and Representative Director Toyota Motor Corporation Akio Toyoda, Selasa (13/9). Menurut Hidayat, Toyota berharap pemerintah segera membenahi infrastruktur terutama pelabuhan. Pasalnya, Toyota menilai fasilitas pelabuhan saat ini seperti Pelabuhan Tanjung Priok sudah tidak memadai. Bahkan, lanjut Hidayat, Toyota mengajak pemerintah bersama-sama membangun pelabuhan baru. Bila masalah infrastruktur ini terwujud, Hidayat yakin, langkah menjadikan Indonesia menjadi basis industri Toyota kian mulus.Dalam pertemuan itu, Toyoda juga menyampaikan ekspansi industri otomotif dengan membangun pabrik baru di kawasan industri Karawang yang menelan investasi sebesar Rp 2,9 triliun. Angka ini jauh lebih besar ketimbang yang diumumkan Toyota pada Mei lalu sebesar Rp1,7 triliun.Investasi ini guna membangun pabrik seluas 76.000 meter persegi. "Jadi besok, Rabu (14/9), saya mewakili pemerintah untuk ground breaking," katanya.Menurut Hidayat, dengan pabrik baru itu Toyota mampu memproduksi kendaraan dari 110.000 unit per tahun menjadi 200.000 per tahun. Targetnya, tahun 2013 pabrik ini sudah bisa beroperasi.Juru bicara wakil presiden Yopie Hidayat menambahkan dengan tambahan investasi ini, mampu menyerap jumlah tenaga mencapai 15.000 orang. Rinciannya, terdiri dari 1.000 orang tenaga kerja terserap di bagian produksinya, 7.000 di jaringan pemasoknya dan 7.000 jaringan distribusi.Presiden Direktur Toyota Astar Motor Johny Darmawan menilai, investasi Toyota ini sangat besar. Pasalnya tidak menyangkut pada sektor produksinya tetapi juga sektor pemasok. "Toyota melihat Indonesia adalah potensial market bagus sekali. Jadi ke depannya sangat luar biasa," katanya.Menggaris bawahi soal permasalah pelabuhan dan infrastruktur lainnya. Johny berharap pemerintah melalui program Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) dapat mewujudkannya. "Presiden kan juga punya MP3EI, jadi mereka juga mengharapkan dan juga ada permintaan seperti infrastruktur, pelabuhan. Presiden tadi katakan memang sudah dalam planning," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Edy Can