Toyota kembangkan sistem sel bahan bakar untuk mengurangi jejak karbon



KONTAN.CO.ID - TOKYO. Toyota Motor Corp mengatakan bahwa pihaknya telah mengembangkan modul sistem sel bahan bakar dengan harapan dapat memperluas penggunaan dan aksesibilitas teknologi nol emisi di tengah pergeseran industri menuju kendaraan listrik (EV).

Segmen mobil dengan sel bahan bakar (FCV) tetap menjadi teknologi khusus meskipun mendapat dukungan pemerintah Jepang, di tengah kekhawatiran tentang kurangnya stasiun pengisian bahan bakar, nilai jual kembali, dan risiko ledakan hidrogen.

Sistem baterai sel bahan bakar (FC) baru, yang telah ditawarkan di bagian terpisah, akan tersedia dalam modul paket kompak untuk digunakan sebagai pembangkit listrik stasioner atau di truk, bus, kereta api dan kapal.


Baca Juga: Australia mencabut larangan terbang Boeing 737 MAX

Toyota mengatakan mereka berencana untuk menjual modul ke perusahaan lain pada musim semi 2021, tetapi tidak mengungkapkan rincian harga atau target penjualan.

"Toyota telah mengambil berbagai inisiatif menuju penciptaan masyarakat hidrogen," tulis Toyota dalam sebuah pernyataan.

“Melalui pengalaman ini, perusahaan telah mengetahui bahwa banyak perusahaan yang terlibat dalam produk FC di berbagai industri mencari sistem FC yang dapat dengan mudah disesuaikan dengan produk mereka sendiri,” lanjut perusahaan.

Baca Juga: Militer AS sebut Rusia tetap menjadi ancaman eksistensial abadi bagi Amerika

Produsen mobil ini mengatakan akan menawarkan model yang dikemas secara horizontal dan vertikal, dengan berat sekitar 240 kg-250 kg dengan output terukur 60kW atau 80kW.

Model modul ini dapat digabungkan untuk secara fleksibel menyesuaikan dengan tingkat keluaran dan jumlah ruang instalasi yang tersedia.

Selanjutnya: Parlemen Belanda: Perlakuan China terhadap Muslim Uighur adalah genosida

Editor: Tendi Mahadi