Toyota masih merajai penjualan mobil di tengah anjloknya pasar otomotif di awal 2019



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasar mobil di dalam negeri pada awal tahun ini berada dalam tren negatif setelah Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mencatat selama kuartal 1 2019 penjualan mobil wholesales turun 13,1%. Di tengah kondisi tersebut, Toyota masih merajai pasar mobil domestik.

Total penjualan di tahun 2019 sebanyak 253.863 unit. Sementara untuk tahun 2018 terjual sebanyak 292.031 unit. Angka ini menunjukkan penjualan dari pabrikan ke dealer mobil menurun 38.168 unit.

Diakui oleh Ketua I Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Jongkie Sugiarto, permintaan pasar memang sedang lemah. "Kemungkinan karena pertumbuhan ekonomi yang agak menurun," katanya ketika dihubungi Kontan.co.id, Kamis (18/4).


Selain itu, digelarnya Pemilihan Umum (Pemilu) turut mempengaruhi permintaan pasar meski tidak signiifikan.

Jika melihat penjualan dari dealer ke pelanggan (ritel), rata-rata penjualan mobil memang mengalami penurunan dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Ambil contoh Toyota menurun 10.480 unit, Mitsubishi menurun 6.614 unit, dan Suzuki 5.587 unit.

Jongkie mengatakan penurunan seperti ini masih akan terjadi di kuartal II 2019 karena banyaknya hari libur seperti puasa dan lebaran. Ia memprediksi dan berharap penjualan akan naik lagi di Juli 2019.

Adapun Gaikindo menargetkan penjualan sebesar 1.100.000 unit mobil di tahun 2019. Target ini optimistis akan tercapai mengingat di musim-musim lesu saja penjualan ritel mobil masih berada di angka sekitar 260 ribu unit. "Penjualan kuartal I jika dikalikan empat tetap akan mencapai satu juta unit lebih," katanya kepada Kontan.co.id

Di sisi lain, dari Januari hingga Maret 2019, tercatat penjualan Toyota mencapai 76.082 unit. Meski angka penjualannya paling tinggi dibandingkan brand yang lain, penjualan Toyota turun 12,1 % dibandingkan dengan kuartal yang sama di tahun sebelumnya.

Di tahun 2018 penjualan ritel Toyota mencapai 86.562 unit. "Ada informasi bahwa beberapa pelanggan masih wait and see karena ada pemilihan umum, ” kata Direktur Marketing Toyota Astra Motor Anton Jimmy ketika dihubungi Kontan.co.id, Kamis (18/4).

Anton menambahkan penurunan ini juga dikarenakan Avanza MC sebagai salah satu kontributor utama volume penjualan masih belum optimal. Produk ini baru diluncurkan 15 Januari yang lalu, sehingga produksinya masih bertahap untuk ditingkatkan.

Selain itu, di awal tahun masih ada pengaruh dari pemenuhan kebutuhan model baru seperti Rush dan Xpander.

Penurunan penjualan tidak hanya terjadi pada Toyota, tetapi juga di brand mobil lain dari grup otomotif Astra, seperti Daihatsu. Penjualan Daihatsu menurun 1,7% dari tahun sebelumnya menjadi 47.490 unit dari 48.320 unit.

Sementara itu, penjualan dari grup yang sama seperti Isuzu dan Peugeot justru mengalami kenaikan, masing-masing 16,0% dan 21,1%. Penjualan Isuzu dari 5.041 unit menjadi 5.850 unit. Sedangkan Peugeot dari 19 unit menjadi 23 unit.

Sekadar informasi, penjualan mobil nasional untuk kuartal I memang sedang kurang baik. Total penjualan ritel menurun 10.8%. Penjualan total berbagai brand mobil di tahun 2018 mencapai 291.002 unit, sementara tahun ini turun menjadi 259.491 unit saja.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi