JAKARTA. Nyaris tak ada industri yang imun dari efek kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). Tantangan bagi pelaku industri semakin besar ketika Bank Indonesia ikut menaikkan suku bunga acuan BI rate menjadi 7,75%. Salah satu industrialis otomotif, PT Toyota Astra Motor memprediksi penjualan mereka bakal terganggu. "Konsumen akan lebih mengalokasikan keuangannya ke hal-hal yang lebih primer," ujar Suparno Djasmin, Wakil Presiden Direktur Toyota Astra Motor, Kamis (20/11). Kenaikan harga BBM yang disusul kenaikan BI rate sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 7,75% akan mempengaruhi tingkat suku bunga Kredit Kendaraan Bermotor. Maklum, pendanaan perbankan masih menjadi salah satu andalan pembelian mobil.
Toyota mengincar bonus akhir tahun
JAKARTA. Nyaris tak ada industri yang imun dari efek kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). Tantangan bagi pelaku industri semakin besar ketika Bank Indonesia ikut menaikkan suku bunga acuan BI rate menjadi 7,75%. Salah satu industrialis otomotif, PT Toyota Astra Motor memprediksi penjualan mereka bakal terganggu. "Konsumen akan lebih mengalokasikan keuangannya ke hal-hal yang lebih primer," ujar Suparno Djasmin, Wakil Presiden Direktur Toyota Astra Motor, Kamis (20/11). Kenaikan harga BBM yang disusul kenaikan BI rate sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 7,75% akan mempengaruhi tingkat suku bunga Kredit Kendaraan Bermotor. Maklum, pendanaan perbankan masih menjadi salah satu andalan pembelian mobil.