TOKYO. Toyota Motor Corp. (TMC) akhirnya memutuskan untuk menarik hampir setengah juta mobil jenis hibridanya dari pasar dunia mulai hari ini (9/2). Bloomberg, mengutip sumber Toyota mengatakan, langkah itu dilakukan TMC, setelah memberi laporan kepada pemerintah atas hasil investigasi terhadap sistem pengereman Toyota Prius yang bermasalah. Sebagai gambaran, TMC akan menarik sekitar 155.000 unit mobil hibrida dari Amerika Serikat (AS). Lalu, sekitar 223.000 unit akan ditarik dari Jepang dan sebanyak 53.000 unit bakal ditarik dari Eropa. Jenis mobil hibrida yang akan ditarik sebagian besar adalah mobil hibrida paling populer Toyota, yakni Toyota Prius tahun 2010 atau Prius Gen-3. Jumlahnya mencapai hampir 300.000 unit. Sedangkan, jenis hibrida lain yang diperkirakan bakal ikut ditarik karena masalah sistem rem adalah Lexus HS250h dan SAI. Indonesia menunggu Kabar penarikan kembali sejumlah mobil hibrida Toyota seperti Prius dan Lexus juga menyentil Indonesia. Namun, General Manager Lexus Indonesia Widyawati Soedibjo memastikan Lexus yang beredar di Indonesia bebas dari kemungkinan recall. "Penarikan Lexus hanya untuk produk yang beredar di Amerika Serikat," ujar Widyawati kepada KONTAN, Selasa (9/2). Dia juga menegaskan, pihak Lexus Indonesia tak khawatir recall yang terjadi di luar negeri bakal mempengaruhi pasar di Indonesia. Selain karena pasar Lexus tak terlalu besar, segmen pasar mobil mewah ini memang kelas premium yang cukup melek informasi. "Mereka cukup paham mobil di mana saja yang akan ditarik. Mereka juga merasa cukup aman karena biasanya sudah menjadi pelanggan kami bertahun-tahun, jadi tak ada kekhawatiran berlebihan," tandas Widyawati. Karena itu, agenda peluncuran jenis terbaru, Lexus LS 600 yang dijadwalkan pekan depan ditegaskan Widyawati tidak akan ada kendala. Menurutnya, Lexus Indonesia akan tetap menjalankan agenda peluncuran sedan hybrid 6.000cc tersebut sesuai jadwal. Data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mencatat penjualan Lexus di seluruh Indonesia mencapai 235 unit tahun 2009 lalu. Sementara, meski mengakui kalau Prius yang beredar di Indonesia diimpor langsung dari Jepang, Toyota Astra Motor (TAM) meyakinkan kalau kegagalan teknis hanya dialami mobil yang beredar di negara empat musim atau bersalju. Sementara di Indonesia yang beriklim tropis masalah itu tidak muncul. "Kalaupun ada problem, kami tak akan ragu menghubungi konsumen, toh hingga kini cuma ada 13 unit Prius yang beredar di sini," cetus Jhonny Darmawan Presdir Toyota Astra Motor (TAM). Kendati demikian, TAM tetap akan terus memantau perkembangan recall mobil seharga Rp 580 jutaan tersebut di seluruh dunia. "Kami masih menunggu kabar dari TMC (toyota Motor Corporation)," ujar Achmad Rizal Humas TAM kepada KONTAN, Selasa (9/2). Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Toyota Recall Hampir Setengah Juta Mobil Hibridanya
TOKYO. Toyota Motor Corp. (TMC) akhirnya memutuskan untuk menarik hampir setengah juta mobil jenis hibridanya dari pasar dunia mulai hari ini (9/2). Bloomberg, mengutip sumber Toyota mengatakan, langkah itu dilakukan TMC, setelah memberi laporan kepada pemerintah atas hasil investigasi terhadap sistem pengereman Toyota Prius yang bermasalah. Sebagai gambaran, TMC akan menarik sekitar 155.000 unit mobil hibrida dari Amerika Serikat (AS). Lalu, sekitar 223.000 unit akan ditarik dari Jepang dan sebanyak 53.000 unit bakal ditarik dari Eropa. Jenis mobil hibrida yang akan ditarik sebagian besar adalah mobil hibrida paling populer Toyota, yakni Toyota Prius tahun 2010 atau Prius Gen-3. Jumlahnya mencapai hampir 300.000 unit. Sedangkan, jenis hibrida lain yang diperkirakan bakal ikut ditarik karena masalah sistem rem adalah Lexus HS250h dan SAI. Indonesia menunggu Kabar penarikan kembali sejumlah mobil hibrida Toyota seperti Prius dan Lexus juga menyentil Indonesia. Namun, General Manager Lexus Indonesia Widyawati Soedibjo memastikan Lexus yang beredar di Indonesia bebas dari kemungkinan recall. "Penarikan Lexus hanya untuk produk yang beredar di Amerika Serikat," ujar Widyawati kepada KONTAN, Selasa (9/2). Dia juga menegaskan, pihak Lexus Indonesia tak khawatir recall yang terjadi di luar negeri bakal mempengaruhi pasar di Indonesia. Selain karena pasar Lexus tak terlalu besar, segmen pasar mobil mewah ini memang kelas premium yang cukup melek informasi. "Mereka cukup paham mobil di mana saja yang akan ditarik. Mereka juga merasa cukup aman karena biasanya sudah menjadi pelanggan kami bertahun-tahun, jadi tak ada kekhawatiran berlebihan," tandas Widyawati. Karena itu, agenda peluncuran jenis terbaru, Lexus LS 600 yang dijadwalkan pekan depan ditegaskan Widyawati tidak akan ada kendala. Menurutnya, Lexus Indonesia akan tetap menjalankan agenda peluncuran sedan hybrid 6.000cc tersebut sesuai jadwal. Data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mencatat penjualan Lexus di seluruh Indonesia mencapai 235 unit tahun 2009 lalu. Sementara, meski mengakui kalau Prius yang beredar di Indonesia diimpor langsung dari Jepang, Toyota Astra Motor (TAM) meyakinkan kalau kegagalan teknis hanya dialami mobil yang beredar di negara empat musim atau bersalju. Sementara di Indonesia yang beriklim tropis masalah itu tidak muncul. "Kalaupun ada problem, kami tak akan ragu menghubungi konsumen, toh hingga kini cuma ada 13 unit Prius yang beredar di sini," cetus Jhonny Darmawan Presdir Toyota Astra Motor (TAM). Kendati demikian, TAM tetap akan terus memantau perkembangan recall mobil seharga Rp 580 jutaan tersebut di seluruh dunia. "Kami masih menunggu kabar dari TMC (toyota Motor Corporation)," ujar Achmad Rizal Humas TAM kepada KONTAN, Selasa (9/2). Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News