CIBINONG. Bisnis otomotif Indonesia terus berkembang seiring bertambahnya jumlah penjualan mobil. Untuk menopang ini, dibutuhkan tenaga kerja yang cukup. Bayangkan saja, setiap tahun Toyota Indonesia membutuhkan sampai 2.000 teknisi. "Ini menjadi salah satu alasan mengapa Toyota perlu ikut meningkatkan kualitas pendidikan nasional, mulai dari tingkat sekolah menengah kejuruan," jelas Johnny Darmawan, Presiden Direktur PT Toyota Astra Motor (TAM) di Cibinong, Jawa Barat, Selasa (18/2). Salah satu upaya, dengan menggelar program pendidikan Toyota-Technical Education Program (T-TEP) 2014 untuk lima institusi pendidikan di Indonesia. Lima tahun ke depan, komitmen terus berlanjut dan akan menambah lima institusi T-TEP setiap tahunnya. "Penyerapan tenaga kerja dari institusi T-TEP yang ada baru 30 persen, kami akan berupaya meningkatkan jadi 40-50 persen ke depan. Supaya mereka tahu, mau melangkah ke mana nantinya," beber Johnny. Kualitas Selain itu, juga akan ada peningkatan kualitas empat institusi T-TEP, yaitu SMKN 1 Cibinong (Jawa Barat), SMKN 2 Surabaya (Jawa Timur), SMK Tunas Pelita Binjai (Sumatera Utara), dan SMK Bunda Satria Wangon (Jawa Tengah) yang akan dilakukan tahun ini. Peningkatan kualitas dilakukan dengan menyumbangkan satu unit Avanza untuk praktikum dengan berbagai peralatan pendukungnya. "Nilainya mungkin sekitar Rp 750 juta sampai Rp 1 miliar, karena yang disumbangkan komplet bukan cuma mobil saja tapi perlengkapan perbengkelan, baik dari Toyota Indonesia maupun prinsipal (Toyota Motor Corporation)," papar Johnny. Mustaghfirin Amin, Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, menyambut baik sumbangan ini sebagai wujud kongkrit kepedulian pelaku usaha pada dunia pendidikan. "Kami harap sumbangan ini terus berlanjut dalam jangka panjang," katanya. Dengan peningkatan kualitas empat institusi tersebut, sudah ada 13 institusi T-TEP yang dilengkapi dengan alat peraga berupa kendaraan Toyota. Ketigabelas institusi tersebut adalah SMKN 2 Pekanbaru, BPPK 1 Pulogadung, SMKN 26 Jakarta, SMKN 6 Bandung, SMKN 7 Semarang, SMKN 2 Depok Sleman, SMKN 5 Surabaya, SMKN 2 Manado, SMKN 5 Makassar, SMKN 1 Cibinong, SMKN 2 Surabaya, SMK Tunas Pelita Binjai, serta SMK Bunda Satria Wangon. (Agung Kurniawan)
Toyota setiap tahun butuh 2.000 orang teknisi
CIBINONG. Bisnis otomotif Indonesia terus berkembang seiring bertambahnya jumlah penjualan mobil. Untuk menopang ini, dibutuhkan tenaga kerja yang cukup. Bayangkan saja, setiap tahun Toyota Indonesia membutuhkan sampai 2.000 teknisi. "Ini menjadi salah satu alasan mengapa Toyota perlu ikut meningkatkan kualitas pendidikan nasional, mulai dari tingkat sekolah menengah kejuruan," jelas Johnny Darmawan, Presiden Direktur PT Toyota Astra Motor (TAM) di Cibinong, Jawa Barat, Selasa (18/2). Salah satu upaya, dengan menggelar program pendidikan Toyota-Technical Education Program (T-TEP) 2014 untuk lima institusi pendidikan di Indonesia. Lima tahun ke depan, komitmen terus berlanjut dan akan menambah lima institusi T-TEP setiap tahunnya. "Penyerapan tenaga kerja dari institusi T-TEP yang ada baru 30 persen, kami akan berupaya meningkatkan jadi 40-50 persen ke depan. Supaya mereka tahu, mau melangkah ke mana nantinya," beber Johnny. Kualitas Selain itu, juga akan ada peningkatan kualitas empat institusi T-TEP, yaitu SMKN 1 Cibinong (Jawa Barat), SMKN 2 Surabaya (Jawa Timur), SMK Tunas Pelita Binjai (Sumatera Utara), dan SMK Bunda Satria Wangon (Jawa Tengah) yang akan dilakukan tahun ini. Peningkatan kualitas dilakukan dengan menyumbangkan satu unit Avanza untuk praktikum dengan berbagai peralatan pendukungnya. "Nilainya mungkin sekitar Rp 750 juta sampai Rp 1 miliar, karena yang disumbangkan komplet bukan cuma mobil saja tapi perlengkapan perbengkelan, baik dari Toyota Indonesia maupun prinsipal (Toyota Motor Corporation)," papar Johnny. Mustaghfirin Amin, Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, menyambut baik sumbangan ini sebagai wujud kongkrit kepedulian pelaku usaha pada dunia pendidikan. "Kami harap sumbangan ini terus berlanjut dalam jangka panjang," katanya. Dengan peningkatan kualitas empat institusi tersebut, sudah ada 13 institusi T-TEP yang dilengkapi dengan alat peraga berupa kendaraan Toyota. Ketigabelas institusi tersebut adalah SMKN 2 Pekanbaru, BPPK 1 Pulogadung, SMKN 26 Jakarta, SMKN 6 Bandung, SMKN 7 Semarang, SMKN 2 Depok Sleman, SMKN 5 Surabaya, SMKN 2 Manado, SMKN 5 Makassar, SMKN 1 Cibinong, SMKN 2 Surabaya, SMK Tunas Pelita Binjai, serta SMK Bunda Satria Wangon. (Agung Kurniawan)