Toyota siap menjual 10.000 unit mobil "fuel cell"



TOKYO. Toyota Motor Corporation (TMC) berambisi menjadi salah satu merek awal yang memasarkan mobil berteknologi "fuel cell" di pasar global. Melalui konsep FCV yang perdana dipamerkan di Tokyo Motor Show 2013, target penjualan 10.000 unit dalam jangka waktu dekat, lima tahun ke depan.

Dalam presentasinya, Tatsuaki Yokoyama, General Manager Strategic Planning & Administration Dept, Fuel Cell System Engineering Division, R&D Group TMC menjelaskan hal ini pada wartawan di ajang tes drive teknologi terbaru FCV di Sirkuit Uji Fujioka Aisin Test Course di Toyota City, Aichi, Jepang, Jumat (22/11). Konsep FCV saat ini masih dalam finalisasi sebelum mulai dipasarkan.

Toyota menargetkan, bisa mulai menjual FCV sedan mulai 2015. Beberapa negara yang dijajaki, termasuk Jepang, Amerika Utara, dan Eropa. Kawasan ini dipilih karena punya infrastruktur pendukung terbaik, berupa stasiun pengisian hidrogen umum. "Di Jepang, beberapa kawasan yang jadi target peluncuran, adalah Tokyo, Chukyo, Kansai, dan Fukuoka," jelas Tatsuaki.


Salah satu kendala utama Toyota segera memasarkan FCV ke pasar adalah komponen harga kendaraan yang tinggi. Sebagai ilustrasi, sejak pengembangan pertama kendaraan "fuel cell" di 2008, sudah menghabiskan dana 100 juta yen per unit untuk prototipe PG-EV. "Target harus bisa lebih murah. Salah satunya menggunakan komponen global yang sama untuk berbagi jenis model," jelas Hitoshi Nomasa, Manajer Proyek ZF, Grup Produk Perencanaan TMC.

Pengujian

Pengujian kendaraan sudah dilakukan secara intensif dalam beberapa tahun terakhir. Oktober lalu (2013), TMC menguji tingkat konsumsi dengan mengendarainya dari Kantor Pusat Toyota di Aishi menuju Pelabuhan Harumi, Tokyo. Jarak yang ditempuh 322 km. Sedangkan perhitungan baru, sekali isi bahan bakar bisa mencapai titik efisien lebih baik, hingga 650 km.

"Untuk jenis sedan menengah yang kami pilih, karena lebih mengenal segmen ini jauh lebih baik," tutup Nomasa. (Agung Kurniawan/Kompas.com)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Asnil Amri