TE Asia Healthcare ajak dokter mengembangkan bisnis pusat pelayanan kesehatan



KONTAN.CO.ID - KUALA LUMPUR. TE Asia Healthcare anak perusahaan dari TPG Capital gencar mengembangkan bisnis pusat pelayanan kesehatan di kawasan Asia Tenggara. Indonesia jadi salah satu negara yang dipilih untuk kerja sama.

Perusahaan yang berdiri di 2014 ini menawarkan paket investasi dalam bentuk permodalan usaha di bidang pelayanan kesehatan. Tawaran ini ditujukan pada medical expert untuk memiliki ekuitas di pusat pelayanan kesehatan dan bermitra dengan pusat pelayanan kesehatan yang didukung TPG Capital.

CEO TE Asia Healthcare Aik Meng Eng mengatakan, model investasi yang disediakan perusahaan yang dipimpinnya terbilang baru di kalangan pelayanan kesehatan.


Nantinya, TE Asia Hethcare mengajak para dokter unggul untuk menjadi partner dalam menjalankan operasional bisnis pengembangan pusat layanan spesialis terpadu.

"Selama ini di rumah sakit umum antara manajemen dan dokter menjadi bagian yang terpisah. Namun, melalui pusat pelayanan kesehatan ini dokter ikut terlibat dalam mengatur bisnis ini, sehingga pasien bisa mendapatkan layanan kesehatan yang terbaik," kata Eng, Rabu (15/8).

Dalam investasinya TE Asia Healthcare menyediakan perangkat medis berteknologi tinggi, pengembangan strategi bisnis serta sumber daya manusia untuk menciptakan pelayanan kesehatan.

Sekadar informasi, perusahaan ini berpusat di Singapura dan fokus melayani kesehatan terpadu di bidang cardiac vascular, kanker, dan aesthetic. Pusat pelayanan kesehatan TE Healthcare tersebar di Hong Kong, Indonesia, Vietnam, Malaysia, Thailand, dan Filipina.

Pada November 2017, TE Asia Healthcare bekerja sama dengan Rumah Sakit Adi Husada Surabaya membuka Adi Husana Cancer Center (AHCC) atau pusat pelayanan kanker terpadu.

Beroperasinya AHCC bisa memberikan solusi terhadap minimnya perangkat medis radiasi yang saat hanya tersedia 26 unit Indonesia.

Pengoperasian AHCC melibatkan ahli onkologi seperti Dr. Dyah Erawato dan Dr Bambang Widjanarko dari Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD), juga Dr. Soetomo yang telah berpengalaman dibidang ini selama lebih dari 20 tahun.

Untuk membangun satu pusat layanan kesehatan Eng menyebutkan investasi yang dibutuhkan sekitar US$ 6 million-US$ 10 million.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia