TPG dikabarkan minati saham Bank Permata



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Lagi, kabar penjualan saham PT Bank Permata Tbk (BNLI) milik Standard Chartered Plc menyeruak kencang. Jika sebelumnya, Farallon Capital Management LLC dikabarkan berminat masuk ke Bank Permata, kini ada baru lagi.

Kabar yang sampai ke Kontan.co.id, Texas Pacific Group (TPG) juga mengincar 44,56% saham Stanchart di Bank Permata. Sumber KONTAN menyebut, TPG akan menggandeng mitra lokalnya: Northstar Pacific Partners, perusahaan milik Patrick Sugito Walujo.

Di Indonesia, kongsi dua perusahaan investasi tersebut mengusung nama TPG Nusantara Sarl.


TPG Nusantara saat ini memiliki dana berlebih, salah satunya dari hasil penjualan daham Bank Tabungan Pensiunan (BTPN) ke Summit Global Capital Management B.V (SGCM) pada tahun 2015 silam senilai Rp 5,92 triliun. TPG juga dikabarkan akan mendapatkan dana segar dari rencana penjualan 42,8% saham di PT BFI Finance Tbk.

Masih menurut si sumber KONTAN, pemegang saham lain Bank Permata yakni PT Astra International Tbk (ASII) kabarnya lebih sreg dengan TPG ketimbang peminat Permata lainnya.

Selain Stanchart Plc, Astra International juga memiliki 44,56% saham BNLI. Sementara sisanya 10,88% saham dimiliki investor publik.

Peluang TPG juga terbuka lantaran pemilik Northstar, Patrick Walujo tak lain menantu Theodore Permadi Rachmat, salah satu tokoh yang ikut membesarkan Astra Internasional.

Tira Ardianti, Head of Investor Relation PT Astra International Tbk mengatakan, perusahaannya tidak mengomentari rumor. "Fokus Astra sebagai pemegang saham Bank Permata adalah mendorong bisnis bertumbuh lebih baik ke depan," tandas Tira, ke KONTAN, Minggu (29/4).

Sementara, Richele Maramis, Head Corporate Affairs Bank Permata mengatakan, saat ini manajemen Bank Permata tidak dalam posisi berkomentar tentang pemegang saham. "Saat ini, Bank Permata terus didukung kuat oleh kedua pemegang saham baik Standard Chartered Bank maupun Astra International," kata Richele, Minggu (29/4).

Sedangk Patrick Walujo, pemilik Northstar belum merespons pesan singkat maupun telepon dari KONTAN.

Yang pasti, rencana penjualan saham Bank Permata sudah merebak sejak tahun lalu. Selain Farallon, tahun lalu Dato Sri Tahir, pemilih Grup Mayapada juga berminat membeli saham Permata. Namun rencana ini kandas karena Astra dan Stanchart tidak mau menjual sahamnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati