KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Chandra Asri Pacific Tbk (
TPIA) menandatangani perjanjian offtake dengan BCI Minerals Limited untuk pembelian garam dari Proyek Mardie Salt. TPIA akan menggunakan garam yang diproduksi di Proyek Mardie untuk pabrik Chlor-Alkali yang saat ini sedang dikembangkan. CEO Chandra Asri Group, Erwin Ciputra menjelaskan bahwa perjanjian offtake dengan BCI ini dilakukan untuk membeli pasokan garam dari Proyek Mardie Salt selama tiga tahun. Chandra Asri memiliki hak untuk memperpanjang masa berlaku selama tiga tahun berikutnya dengan syarat tertentu. Volume kontrak untuk garam mencapai 300.000 ton per tahun pada tahun pertama. Kemudian meningkat menjadi 600.000 ton pada tahun kedua dan ketiga sesuai dengan progresi Proyek. Perjanjian Offtake ini akan berkontribusi terhadap pemenuhan persyaratan Offtake yang diperlukan sebagai prasyarat pencairan fasilitas utang BCI.
"Kemitraan ini mengukuhkan posisi kompetitif kami sebagai pemimpin pasar melalui rencana yang sedang berjalan untuk mengembangkan pabrik caustic soda dan ethylene dichloride berskala global," kata Erwin dalam rilis yang diterima Kontan.co.id, Kamis (21/3).
Baca Juga: Chandra Asri (TPIA) Bakal Sapih Bisnis Pelabuhan dan Dermaga, Ini Alasannya Pasokan garam saat ini diantisipasi akan tersedia pada paruh kedua tahun 2026. Hal itu akan bergantung pada persetujuan, pemenuhan syarat-syarat sebelumnya untuk pendanaan proyek utang, penyelesaian konstruksi, dan pengembangan serta peresmian Proyek. "BCI senang telah melakukan perjanjian offtake dengan Chandra Asri yang merupakan salah satu perusahaan kimia dan infrastruktur terkemuka di Indonesia," ungkap Direktur Utama BCI, David Boshoff. Sebagai informasi, BCI Minerals Limited merupakan perusahaan sumber daya mineral yang berbasis di Australia yang sedang mengembangkan bisnis mineral industri, dengan garam dan potash sebagai fokus awalnya.
BCI sedang mengembangkan Mardie Salt & Potash Project yang dimilikinya 100%, sebuah proyek Potensial Tier 1 yang terletak di pantai Pilbara di pusat wilayah produksi garam utama Australia Barat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Anna Suci Perwitasari