JAKARTA. PT Trans Power Marine Tbk (TPMA) tengah mempersiapkan diri untuk melaksanakan kontrak pengangkutan yang ditandatangani bersama PT Krakatau Steel dan PT Korintiga Hutani yang akan mulai dilakukan pada akhir April mendatang.Direktur Keuangan atau Chief Financial Officer TPMA Rudy Sutiono mengatakan, kontrak pengangkutan dengan dua perusahaan nasional itu sendiri merupakan kontrak kerja sama yang telah ditanda tangani pada tahun lalu, namun baru bisa dilaksanakan pada tahun ini."Untuk Krakatau Steel kita akan mengangkut sebanyak 300.000 ton sponge, mulai awal Maret mendatang. Kalau yang dengan Korintiga Hutani, kita ada kontrak pengangkutan 1 juta ton wood chip," kata Rudy di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (20/2).Sementara itu, untuk tahun ini, Trans Marine belum berencana untuk melakukan penandatanganan kontrak baru. Kalau pun ada, sifatnya masih penjajakan. Hal ini dikarenakan pihaknya belum memiliki armada yang memadai. Dikatakan Rudy, untuk kontrak yang sudah ada saja, pihaknya masih harus menambah armada pengangkutan. "Sepertinya pengangkutan baru bisa dilakukan tahun depan," tandas Rudy.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
TPMA tengah bersiap laksanakan kontrak
JAKARTA. PT Trans Power Marine Tbk (TPMA) tengah mempersiapkan diri untuk melaksanakan kontrak pengangkutan yang ditandatangani bersama PT Krakatau Steel dan PT Korintiga Hutani yang akan mulai dilakukan pada akhir April mendatang.Direktur Keuangan atau Chief Financial Officer TPMA Rudy Sutiono mengatakan, kontrak pengangkutan dengan dua perusahaan nasional itu sendiri merupakan kontrak kerja sama yang telah ditanda tangani pada tahun lalu, namun baru bisa dilaksanakan pada tahun ini."Untuk Krakatau Steel kita akan mengangkut sebanyak 300.000 ton sponge, mulai awal Maret mendatang. Kalau yang dengan Korintiga Hutani, kita ada kontrak pengangkutan 1 juta ton wood chip," kata Rudy di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (20/2).Sementara itu, untuk tahun ini, Trans Marine belum berencana untuk melakukan penandatanganan kontrak baru. Kalau pun ada, sifatnya masih penjajakan. Hal ini dikarenakan pihaknya belum memiliki armada yang memadai. Dikatakan Rudy, untuk kontrak yang sudah ada saja, pihaknya masih harus menambah armada pengangkutan. "Sepertinya pengangkutan baru bisa dilakukan tahun depan," tandas Rudy.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News