JAKARTA. Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan bahwa Indonesia berniat ikut serta dalam kesepakatan kerjasama perdagangan Kemitraan Trans-Pasifik atau Trans-Pacific Partnership (TPP). Menurut Jokowi, Indonesia merupakan negara dengan perekonomian terbuka dan terbesar di Asia Tenggara. Lantas, jika dilihat dari sektor industri otomotif, apakah kerjasama TPP ini bisa menjadi peluang atau justru ancaman? Karena impor kendaraan menjadi lebih mudah dan murah. Sekjen Kementerian Perindustrian, Syarif Hidayat, menjelaskan, dalam beberapa tahun ke depan, anggap saja Indonesia akan bertempur dengan negara-negara raksasa. Tetapi, jangan pesimis, karena ini justru menjadi peluang untuk membuat Indonesia khususnya industri otomotif berkembang.
TPP, peluang atau ancaman bagi industri Otomotif?
JAKARTA. Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan bahwa Indonesia berniat ikut serta dalam kesepakatan kerjasama perdagangan Kemitraan Trans-Pasifik atau Trans-Pacific Partnership (TPP). Menurut Jokowi, Indonesia merupakan negara dengan perekonomian terbuka dan terbesar di Asia Tenggara. Lantas, jika dilihat dari sektor industri otomotif, apakah kerjasama TPP ini bisa menjadi peluang atau justru ancaman? Karena impor kendaraan menjadi lebih mudah dan murah. Sekjen Kementerian Perindustrian, Syarif Hidayat, menjelaskan, dalam beberapa tahun ke depan, anggap saja Indonesia akan bertempur dengan negara-negara raksasa. Tetapi, jangan pesimis, karena ini justru menjadi peluang untuk membuat Indonesia khususnya industri otomotif berkembang.