JAKARTA. Di perdagangan saham penghujung tahun ini, dua saham masih mendapat sorotan dari Bursa Efek Indonesia (BEI). Kedua saham itu adalah PT Trada Maritime Tbk (TRAM) dan PT Plaza Indonesia Realty Tbk (PLIN).Kedua saham itu masuk dalam pengawasan karena dianggap bergerak di luar kebiasaan atau unusual market activity (UMA). Sebelumnya, BEI sudah memantau pergerakan saham PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA) yang menguat di atas 24% hanya dalam lima hari perdagangan, sejak tercatat di BEI pada 10 Desember 2009.Kalau saham TRAM, BEI memantau, selama periode 23-29 Desember 2009, harganya melambung dari level Rp 360 menjadi Rp 530 per saham. Artinya, harga saham Trada telah naik sekitar 47,2%. "Bursa efek telah meminta konfirmasi kepada perseroan," kata Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa BEI Wan Wei Yiong dalam penjelasan tertulis bursa di Jakarta, Rabu (30/12).Seiring peningkatan aktivitas transaksi yang tidak wajar itu, otoritas bursa mencermati perkembangan harga dan aktivitas saham Trada. BEI juga meminta investor memperhatikan jawaban perusahaan atas permintaan konfirmasi bursa. Selain itu, otoritas bursa mengimbau investor untuk mencermati kinerja perseroan dan keterbukaan informasinya. Termasuk mengkaji kembali rencana aksi korporasi perusahaan, bila belum mendapat persetujuan rapat umum pemegang saham (RUPS).Otoritas juga berharap, investor mempertimbangkan berbagai kemungkinan sebelum mengambil keputusan investasi. Memang, meski bergerak di luar kebiasaan, saham-saham yang masuk kategori UMA tidak otomatis melakukan pelanggaran di pasar modal.Sedangkan untuk PLIN, BEI menilai kenaikan harganya dalam dua hari perdagangan terakhir sangat signifikan, hampir menyentuh batas atas auto rejection. Peningkatan harga dan aktivitas transaksi saham PLIN, jelas Direktur Utama BEI Ito Warsito, dalam keterbukaan informasi BEI, Rabu (30/12), di luar kebiasaan.Di awal pekan (28/12), saham ini naik tajam hingga menyentuh batas atas auto rejection 25% untuk harga saham antara Rp 200 sampai Rp 5.000. Kenaikan harganya sebesar Rp 320 atau 24,61% ke level Rp 1.620. Kemarin, saham PLIN juga kembali menyentuh batas atas auto rejection dengan kenaikan Rp 380 atau 23,45% ke level Rp 2.000. "Bursa telah meminta konfirmasi pada PLIN dan masih menunggu jawaban konfirmasi," tandas Ito.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Trada Maritim dan Plaza Indonesia Masuk Pengawasan BEI
JAKARTA. Di perdagangan saham penghujung tahun ini, dua saham masih mendapat sorotan dari Bursa Efek Indonesia (BEI). Kedua saham itu adalah PT Trada Maritime Tbk (TRAM) dan PT Plaza Indonesia Realty Tbk (PLIN).Kedua saham itu masuk dalam pengawasan karena dianggap bergerak di luar kebiasaan atau unusual market activity (UMA). Sebelumnya, BEI sudah memantau pergerakan saham PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA) yang menguat di atas 24% hanya dalam lima hari perdagangan, sejak tercatat di BEI pada 10 Desember 2009.Kalau saham TRAM, BEI memantau, selama periode 23-29 Desember 2009, harganya melambung dari level Rp 360 menjadi Rp 530 per saham. Artinya, harga saham Trada telah naik sekitar 47,2%. "Bursa efek telah meminta konfirmasi kepada perseroan," kata Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa BEI Wan Wei Yiong dalam penjelasan tertulis bursa di Jakarta, Rabu (30/12).Seiring peningkatan aktivitas transaksi yang tidak wajar itu, otoritas bursa mencermati perkembangan harga dan aktivitas saham Trada. BEI juga meminta investor memperhatikan jawaban perusahaan atas permintaan konfirmasi bursa. Selain itu, otoritas bursa mengimbau investor untuk mencermati kinerja perseroan dan keterbukaan informasinya. Termasuk mengkaji kembali rencana aksi korporasi perusahaan, bila belum mendapat persetujuan rapat umum pemegang saham (RUPS).Otoritas juga berharap, investor mempertimbangkan berbagai kemungkinan sebelum mengambil keputusan investasi. Memang, meski bergerak di luar kebiasaan, saham-saham yang masuk kategori UMA tidak otomatis melakukan pelanggaran di pasar modal.Sedangkan untuk PLIN, BEI menilai kenaikan harganya dalam dua hari perdagangan terakhir sangat signifikan, hampir menyentuh batas atas auto rejection. Peningkatan harga dan aktivitas transaksi saham PLIN, jelas Direktur Utama BEI Ito Warsito, dalam keterbukaan informasi BEI, Rabu (30/12), di luar kebiasaan.Di awal pekan (28/12), saham ini naik tajam hingga menyentuh batas atas auto rejection 25% untuk harga saham antara Rp 200 sampai Rp 5.000. Kenaikan harganya sebesar Rp 320 atau 24,61% ke level Rp 1.620. Kemarin, saham PLIN juga kembali menyentuh batas atas auto rejection dengan kenaikan Rp 380 atau 23,45% ke level Rp 2.000. "Bursa telah meminta konfirmasi pada PLIN dan masih menunggu jawaban konfirmasi," tandas Ito.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News