Trade Expo 2013 akan diikuti 23.000 peserta



JAKARTA. Kementerian Perdagangan akan menggelar even Trade Expo Indonesia (TEI) guna meningkatkan kualitas produk dan ekspor produk Indonesia. "Saat ini sudah ada konfirmasi 7.100 pembeli akan hadir di acara trade expo," kata Gita Wirjawan Menteri Perdagangan di Kementerian Perdagangan, Selasa (1/10). Ia mengatakan, pada penyelenggaraan TEI tahun 2012, jumlah pembeli mencapai 6.000 orang. Tahun ini ditargetkan meningkat sekitar 1.000 pembeli.

"Masih ada waktu dua minggu sebelum acara biasanya masih akan meningkat pembelinya," imbuh Gita.

Pada acara TEI tahun ini, lanjut Gita, peserta yang mengikuti pameran sekitar 23.000 perusahaan. Selain itu, jumlah negara peserta yang sudah konfirmasi untuk hadir di acara ini sekitar 92 negara


Gita menambahkan, pada even TEI 2013, akan ada booth khusus bagi Kementerian Perindustrian untuk memamerkan produk otomotif yang bersifat ramah lingkungan.

Namun, Gita membantah bahwa pameran mobil ramah lingkungan itu untuk mempromosikan kendaraan roda empat LCGC. "Tentu ini untuk tujuan ekspor ya, bukan untuk kontroversial," tuturnya.

Agar punya daya saing

Ia mengatakan, dari acara tersebut, Kementeriannya menargetkan nilai transaksi sebesar US$ 2 miliar untuk barang dan jasa. "Kami optimistis bisa mencapai lebih dari US$2 miliar pada TEI 2013," tuturnya. Suryo Bambang Sulisto, Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) mengatakan, melalui TEI diharapkan dapat membantu produk dalam negeri memiliki daya saing dengan produk asing. Dia menambahkan, bagi para pelaku UMKM serta industri kreatif yang produknya untuk tujuan ekspor, akan mendapatkan dukungan khusus. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas ekspor Indonesia. Trade Expo Indonesia merupakan sebuah acara pameran perdagangan yang akan berlangsung dari tanggal 16-20 Oktober 2013 di Jakarta Internasional (Jiexpo) Kemayoran Jakarta.

Even tahunan yang dipelopori oleh Kementerian Perdagangan ini akan memamerkan beberapa produk perdagangan, antara lain, tekstil, furniture, makanan dan minuman olahan, produk kertas, serta produk berbahan baku karet.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dikky Setiawan