JAKARTA. Bank Rakyat Indonesia (BRI) dan Bank BNI membukukan kenaikan pembiayaan ekspor impor atau trade finance. Pencapaian ini terbilang menggembirakan, karena terjadi di saat perdagangan dunia sedang lesu. BRI misalnya membukukan transaksi sekitar US$ 18 miliar per September 2012. Rinciannya, US$ 8 miliar mengalir ke pembiayaan ekspor dan US$ 10 miliar untuk impor. "Ekspor naik 160% (yer on year/yoy) dan impor tumbuh 40%," tutur Isnen Sutopo, General manager International Business Division BRI, Selasa (16/10). Ia memperkirakan, volume trade finance menembus angka US$ 20 miliar sampai akhir tahun nanti. Sebesar US$ 10 miliar di antaranya berasal dari ekspor dan sisanya impor. Dari total trade finance, sebanyak 40% mengandalkan letter of credit (L/C), sisanya non-L/C.
Trade finance ke China meningkat
JAKARTA. Bank Rakyat Indonesia (BRI) dan Bank BNI membukukan kenaikan pembiayaan ekspor impor atau trade finance. Pencapaian ini terbilang menggembirakan, karena terjadi di saat perdagangan dunia sedang lesu. BRI misalnya membukukan transaksi sekitar US$ 18 miliar per September 2012. Rinciannya, US$ 8 miliar mengalir ke pembiayaan ekspor dan US$ 10 miliar untuk impor. "Ekspor naik 160% (yer on year/yoy) dan impor tumbuh 40%," tutur Isnen Sutopo, General manager International Business Division BRI, Selasa (16/10). Ia memperkirakan, volume trade finance menembus angka US$ 20 miliar sampai akhir tahun nanti. Sebesar US$ 10 miliar di antaranya berasal dari ekspor dan sisanya impor. Dari total trade finance, sebanyak 40% mengandalkan letter of credit (L/C), sisanya non-L/C.