JAKARTA. Bank Muamalat berhasil meraih predikat sebagai Leading Partner Bank in Indonesia dari Asian Development Bank (ADB). Penghargaan ini diserahkan secara langsung oleh Head of ADB Trade Finance Program Steven Beck kepada Direktur Utama Bank Muamalat Endy Abdurrahman. Penghargaan ini diberikan dalam acara Trade Finance Program Award Ceremony di Singapura, Rabu (22/4). Menurut Endy, sejalan dengan perkembangan bisnis, Bank Muamalat melakukan pemasaran lebih agresif untuk menawarkan layanan trade finance. "Caranya dengan menugaskan unit khusus untuk menangani nasabah trade finance," kata Endy dalam keterangan resmi yang diterima, Rabu (29/4). Hingga akhir tahun lalu, volume trade finance Bank Muamalat sudah mencapai Rp 107,37 miliar. "Bahkan hingga kuartal I 2015, pendapatan fee based dari transaksi trade finance mencapai Rp 23,25 miliar," ujar Endy. Endy menegaskan Bank Muamalat menargetkan perolehan fee based income dari layanan trade finance bisa mencapai Rp 150 miliar. Agar tercapai, Bank Muamalat berupaya terus meningkatkan volume bisnis transaksi ekspor impor untuk dapat membantu nasabah. "Khususnya yang memiliki komoditas dagang potensial serta mendorong perdagangan nasional," pungkas Endy.
Trade Finance Muamalat raih penghargaan ADB
JAKARTA. Bank Muamalat berhasil meraih predikat sebagai Leading Partner Bank in Indonesia dari Asian Development Bank (ADB). Penghargaan ini diserahkan secara langsung oleh Head of ADB Trade Finance Program Steven Beck kepada Direktur Utama Bank Muamalat Endy Abdurrahman. Penghargaan ini diberikan dalam acara Trade Finance Program Award Ceremony di Singapura, Rabu (22/4). Menurut Endy, sejalan dengan perkembangan bisnis, Bank Muamalat melakukan pemasaran lebih agresif untuk menawarkan layanan trade finance. "Caranya dengan menugaskan unit khusus untuk menangani nasabah trade finance," kata Endy dalam keterangan resmi yang diterima, Rabu (29/4). Hingga akhir tahun lalu, volume trade finance Bank Muamalat sudah mencapai Rp 107,37 miliar. "Bahkan hingga kuartal I 2015, pendapatan fee based dari transaksi trade finance mencapai Rp 23,25 miliar," ujar Endy. Endy menegaskan Bank Muamalat menargetkan perolehan fee based income dari layanan trade finance bisa mencapai Rp 150 miliar. Agar tercapai, Bank Muamalat berupaya terus meningkatkan volume bisnis transaksi ekspor impor untuk dapat membantu nasabah. "Khususnya yang memiliki komoditas dagang potensial serta mendorong perdagangan nasional," pungkas Endy.