Trader emas kembali bullish, bidik harga US$ 1.400



SINGAPURA. Para trader kembali bullish terhadap emas. Sebagai bukti, mereka membidik target harga emas di posisi US$ 1.400 per troy ounce. Level harga ini belum pernah tercapai sebelumnya sejak September 2013 lalu. Berdasarkan data yang dihimpun Bloomberg, kemarin (3/3), transaksi call option emas yang memberikan hak untuk membeli emas di harga US$ 1.400 pada bulan April menjadi produk yang paling banyak ditransaksikan. Adapun estimasi transaksi mencapai 1.972 lot. Bandingkan dengan volume transaksi rata-rata emas untuk kontrak yang sama pada bulan sebelumnya yang hanya sebanyak 314 lot. Kontrak populer kedua ditempati oleh transaksi call option emas yang memberikan hak untuk membeli emas di harga US$ 1.400 pada bulan Juni dengan estimasi transaksi mencapai 1.000 lot. Salah satu faktor yang menyebabkan permintaan emas tinggi adalah memanasnya hubungan politik antara Rusia dan Ukraina. Sebelumnya, Pemerintah Ukraina mengatakan, pasukan Rusia saat ini mengontrol daerah strategis Crimea dan meminta agar awak kapal di dua kapal perang Ukraina menyerah. Meski demikian, armada laut Rusia Blackk Sea Fleet bilang, pihaknya tidak berencana menyerang instalasi militer Crimea."Kecemasan mengenai pecahnya konflik menjadi faktor positif bagi pergerakan harga emas. Kita melihat ada momentum trader kembali masuk ke emas," urai Quincy Krosby, market strategist Prudential Financial Inc yang berbasis di New Jersey. Dia juga menilai, ada faktor lain yang juga mengerek harga si kuning. Yakni, data beragam mengenai ekonomi AS dan kecemasan perlambatan pertumbuhan ekonomi di sejumlah negara lain dunia. Catatan saja, kemarin, harga kontrak emas untuk pengantaran April naik 2,2% menjadi US$ 1.350,30 per troy ounce di Comex, New York. Sebelumnya bertengger di posisi US$ 1.355 per troy ounce, yang merupakan level tertinggi sejak Oktober. Pada pukul 14.17 waktu Singapura pada hari ini, harga kontrak emas yang sama turun 0,5% menjadi US$ 1.343 per troy ounce.   Investor lokal harus cermatMeski banyak pihak yang optimistis mengenai harga emas ke depannya, investor emas lokal harus waspada. Pasalnya, dalam tren penguatan rupiah seperti saat ini, penguatan harga emas bisa terkoreksi oleh menguatnya nilai rupiah. Ilustrasi berikut mungkin dapat  memberikan gambaran. Jika harga emas dunia mencapai US$ 1.400 per troy ounce (31,1 gram), maka harga emas per gram jika dirupiahkan  mencapai Rp 517.684 (1 US$=Rp 11.500). Level harga ini hampir sama dengan posisi harga acuan emas PT Aneka Tambang per gram yang pada hari ini berada di level Rp 513.600. Jika pada bulan April rupiah menguat hingga ke level Rp 11.000, maka, harga emas per gramnya hanya sebesar Rp 495.176 per gram. Hal ini harus diperhatikan sehingga investor emas tidak merugi ke depannya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Barratut Taqiyyah Rafie