Trader Singapura diduga memanipulasi nilai forex!



SINGAPURA. Berita mengejutkan datang dari Singapura. Berdasarkan hasil review internal oleh sejumlah bank Singapura, ditemukan bukti bahwa para trader memanipulasi nilai tukar acuan di pasar mata uang luar negeri (offshore market). Menurut salah seorang sumber Reuters yang namanya tidak mau disebut, hasil temuan ini semakin menambah skandal nilai tukar global ke pasar finansial. Sebelumnya, terjadi skandal penetapan suku Libor yang menggemparkan.

Kejadian tersebut menyebabkan tekanan terhadap pihak regulator dan institusi semakin tinggi untuk segera mempertimbangkan kembali bagaimana suku bunga acuan tertentu dan nilai tukar mata uang ditentukan. Bagaimana skandal nilai tukar terjadi? Sang sumber menuturkan, terdapat bukti-bukti yang menunjukkan bahwa trader dari sejumlah bank berkomunikasi antara satu dengan yang lainnya melalui pesan elektronik.

Mereka saling bertukar pesan bagaimana mereka akan memasukkan nilai tukar untuk kemudian dikirimkan kepada asosiasi bank lokal yang nantinya akan menjadi acuan untuk nilai tukar mata uang non deliverable forwards (NDF). Tujuannya tak lain untuk mendapatkan keuntungan pribadi. "Para trader saling berkomunikasi dan mengatakan: 'Saya membutuhkan bantuanmu hari ini. Saya butuh nilai tukar rendah'," demikian penuturan salah seorang sumber dari perbankan yang namanya tak mau disebut karena review yang dilakukan bersifat rahasia. Sekadar informasi, NDF merupakan transaksi derivatif yang dapat digunakan perusahaan dan investor untuk lindung nilai atau berspekulasi di pasar mata uang emerging market saat investor asing kesulitan dalam mengontrol nilai tukar dan berpartisipasi langsung di pasar spot. NDF tidak melibatkan transaksi dalam arti fisik uang. Kontrak ini ditentukan dalam dollar AS, sehingga tidak ada pertukaran mata uang yang mendasari. Meski demikian, transaksi ini dapat mempengaruhi nilai kurs di pasar spot. Sumber Reuters tidak memberikan komentar spesifik mengenai kemungkinan manipulasi oleh individu bank atau trader. Sekadar tambahan informasi, sejumlah bank besar yang terlibat di pasar NDF Asia meliputi UBS, JPMorgan Chase, DBS Group Holdings, dan HSBC Holdings. Terkait hal ini, pihak UBS, JPMorgan, DBS, dan HSBC menolak berkomentar.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie