NEW YORK. Meskipun Wall Street mengalami penurunan terbesar sejak Desember 2008, para trader menilai, tidak ada tanda-tanda penarikan likuiditas seperti kejadian selloff yang terjadi pada Mei 2010 lalu. Sekadar informasi, indeks Standard & Poor\'s 500 melorot 6,7% menjadi 1.119,46 pada pukul 16.00 waktu New York. Ini merupakan level terendah harian kemarin. Jika ditotal, dalam tiga hari terakhir, indeks S&P sudah turun sebesar 11% dan jatuh ke level terendah sejak September 2010. Lebih dari 30 saham mengalami penurunan untuk setiap satu saham yang naik. Ini merupakan selloff terbesar sejak 2004. Selain itu hampir 18 miliar saham berpindah kepemilikan pada perdagangan kemarin, yang merupakan volume kelima tertinggi sejak pertengahan 2008."Penurunan yang terjadi masih cukup wajar. Saya melihat tidak ada isu likuiditas hari ini, seperti terjadinya crash. Kejadian hari ini (kemarin) sangat berbeda," jelas Mark Turner, head of sales trading Instinet Group Inc di New York. Dia menambahkan, pasar saham kolaps terjadi akibat rendahnya penawaran yang masuk. "Nah, itu tidak terjadi pada hari ini," imbuhnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Trader: Tak ada penarikan likuiditas di pasar AS
NEW YORK. Meskipun Wall Street mengalami penurunan terbesar sejak Desember 2008, para trader menilai, tidak ada tanda-tanda penarikan likuiditas seperti kejadian selloff yang terjadi pada Mei 2010 lalu. Sekadar informasi, indeks Standard & Poor\'s 500 melorot 6,7% menjadi 1.119,46 pada pukul 16.00 waktu New York. Ini merupakan level terendah harian kemarin. Jika ditotal, dalam tiga hari terakhir, indeks S&P sudah turun sebesar 11% dan jatuh ke level terendah sejak September 2010. Lebih dari 30 saham mengalami penurunan untuk setiap satu saham yang naik. Ini merupakan selloff terbesar sejak 2004. Selain itu hampir 18 miliar saham berpindah kepemilikan pada perdagangan kemarin, yang merupakan volume kelima tertinggi sejak pertengahan 2008."Penurunan yang terjadi masih cukup wajar. Saya melihat tidak ada isu likuiditas hari ini, seperti terjadinya crash. Kejadian hari ini (kemarin) sangat berbeda," jelas Mark Turner, head of sales trading Instinet Group Inc di New York. Dia menambahkan, pasar saham kolaps terjadi akibat rendahnya penawaran yang masuk. "Nah, itu tidak terjadi pada hari ini," imbuhnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News