KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga aset kripto mulai bullish. Sepekan terakhir hingga Minggu (12/11) pada pukul 16.30 WIB, harga bitcoin (BTC) menguat ke US$ 37.103 atau naik 5,72% dan ethereum naik 8.94% ke US$ 2.053. Secara akumulasi, harga BTC naik 124,21% dan harga ETH naik 71,64%. Trader Tokocrypto Fyqieh Fachrur mengatakan, ETF Bitcoin spot menjadi salah satu faktor yang mendorong kenaikan harga BTC. Sementara untuk Ethereum ada sentimen dari BlackRock yang resmi mendaftarkan entitas untuk meluncurkan ETF ETH spot melalui Nasdaq. Menurutnya, belakangam ini sentimen ETF Bitcoin memang kuat dan dipercaya akan mendorong BTC masuk ke fase bull run berikutnya. Produk ETF ini akan menarik minat institusi besar untuk masuk ke pasar yang supply Bitcoin juga terbatas, dengan permintaan besar.
Baca Juga: Volume Transaksi Kripto Turun, Exchanger Harapkan Regulator Pangkas Pajak Investor akan melihat ETF BTC sebagai tanda bahwa kripto semakin diterima oleh investor mainstream. "Hal ini mendorong investor untuk membeli BTC dan ETH, sehingga harga kedua aset kripto tersebut naik," ujarnya kepada Kontan.co.id, Sabtu (11/11). Ditambah periode halving di 2024, sitausi makroekonomi, serta tingkat suku bunga AS yang mulai masuk dalam situasi dovish, Fyqieh berpandangan prospek harga BTC dan ETH secara umum masih positif. "Prediksi target harga BTC akhir tahun 2023 di US$ 40.000 - US$ 50.000 dan untuk akhir tahun 2024 target harga US$ 60.000 - US$ 80.000 masih realistis," katanya. Sementara untuk ETH proyeksi pada akhir tahun bisa mencapai target US$ 2.500 - US$ 3.000. Kemudian di akhir tahun 2024 pada rentang US$ 4.000 - US$ 5.000. Baca Juga: Pasar Kripto Mulai Bullish, Cek Penjelasan dari CEO Indodax dan Triv Menilik prospek tersebut, jika investor ingin berinvestasi jangka panjang maka saat ini masih bisa untuk masuk karena harga BTC belum terlalu tinggi dan sentimen yang akan membuat BTC turun belum terlihat.