Trafik data meningkat, begini prospek emiten telekomunikasi



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejak penyebaran virus corona semakin meluas, pemerintah mengimbau masyarakat untuk bekerja, belajar, dan beribadah dari rumah. Berdasar catatan Kontan.co.id, imbauan pemerintah ini berdampak pada kenaikan trafik layanan perusahaan telekomunikasi.

Misalnya, PT XL Axiata Tbk (EXCL) yang mengalami kenaikan trafik layanan sekitar 15%. Tidak jauh berbeda, PT Smartfren Telecom (FREN) menyebut adanya  peningkatan akses layanan data sekitar 10% hingga 15%.

Melihat hal ini, Analis Jasa utama Capital Sekuritas Chirs Apriliony menilai peningkatan trafik dapat berpengaruh pada pendapatan emiten telekomunikasi ke depan. "Seharusnya dapat menjadi lebih tinggi, sehingga kinerja emiten telekomunikasi akan lebih baik," katanya ketika dihubungi Kontan.co.id, Senin (23/3).


Baca Juga: Pendapatan di 2019 naik, rugi bersih Smartfren Telecom (FREN) menipis

Di antara emiten telekomunikasi yang ada, Chris masih menjagokan saham PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (TLKM). Menurut Chris, kinerja Telkomsel, anak usaha TLKM, masih cenderung stabil. Hal ini ditopang dengan jangkauannya yang luas di Indonesia.

"Untuk sekarang sudah dapat buy karena secara yield sudah dapat lebih besar dari 5%," imbuh Chris. Yield tersebut lebih besar dari deposito, cukup menarik untuk perusahaan dengan kinerja seperti Telkomsel.

Asal tahu saja, hingga kuartal III 2019, TLKM itu mencatatkan kenaikan pendapatan hingga 3,46% year on year (yoy) menjadi Rp 102,63 triliun dari sebelumnya Rp 99,20 triliun. Sementara laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk naik 15,67% menjadi Rp 16,46 triliun dari sebelumnya Rp 14,23 triliun.

Baca Juga: Ada kebijakan bekerja dan belajar di rumah, trafik data 3 Indonesia naik 15%

Berdasar catatan Kontan.co.id, sejak ada ajakan dari pemerintah untuk bekerja, belajar, dan beribadah dari rumah, Telkomsel mengalami pertumbuhan trafik komunikasi payload layanan berbasis data dan digital hingga 5% dibandingkan sebelumnya.

Adapun kenaikan tersebut mayoritas dikontribusikan oleh pertumbuhan payload layanan sistem belajar berbasis daring (e-learing) yang mencapai 236%, komunikasi pesan instan 19%, games online 13%, dan layanan digital berbasis cloud storage yang bertumbuh 10,4%.

Baca Juga: Operator Menebar Diskon dan Layanan Data

Sebagai gambaran, pada penutupan perdagangan, Senin (23/3) saham TLKM berada pada harga Rp 2.680 terkoreksi 6,94% dibanding hari kemarin. Sementara secara year to date (ytd) TLKM terkoreksi hingga 32,49%. Koreksi ini jauh lebih tipis dibandingkan emiten telekomunikasi lainnya, seperti ISAT yang menurun hingga 56,01%, EXCL menurun 52,86%. Bahkan, FREN menurun 63,77% dan menyentuh level gocap.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati