KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah sentimen positif mewarnai pergerakan saham PT Jasa Marga (Persero) Tbk (
JSMR) pada tahun ini. Analis Investindo Nusantara Sekuritas Pandhu Dewanto mengatakan, sentimen yang paling berefek signifikan adalah pelonggaran pembatasan perjalanan yang membuat trafik kendaraan di jalan tol kembali meningkat. Belum lama ini, manajemen JSMR menyampaikan bahwa trafik kendaraan di jalan tol pada akhir tahun 2022 naik hingga 20% dibanding tahun sebelumnya. Manajemen menargetkan pertumbuhan trafik dapat mencapai 10% untuk tahun 2023.
Rencana pelepasan anak usahanya, yakni PT Jasarmarga Transjawa Tol (JTT) juga dapat menjadi katalis tambahan.
Baca Juga: Anthoni Salim Punya Portofolio Saham Paling Menggurita, Nilainya Rp 112 Triliun "Divestasi ini akan menjadi tambahan modal bagi JSMR karena transaksi pelepasan sekitar 30% kepemilikan JTT diperkirakan akan menghasilkan Rp 14 triliun-Rp 18 triliun," ucap Pandhu saat dihubungi Kontan.co.id, Kamis (2/2). Tahun ini, JSMR menganggarkan belanja modal Rp 8 triliun-Rp 10 triliun untuk beberapa proyek jalan tol yang masih dalam tahap pengerjaan. Sebut saja Jakarta-Cikampek II Selatan, Yogyakarta-Bawen, Solo-Yogyakarta-YIA Kulonprogo, dan Probolinggo-Banyuwangi. Menurut Pandhu, jika dilihat dari posisi saldo kas saat ini yang berada di sekitar level Rp 7 triliun, tentu kecukupan dananya masih memungkinkan. Dengan demikian arus kas untuk pendanaan reltif aman bagi JSMR. Dalam riset tanggal 1 Februari 2023, Analis UOB Kay Hian Sekuritas Limartha Adhiputra memprediksi, pendapatan JSMR dapat tumbuh 11,8%
year on year (yoy) menjadi Rp 15,9 triliun pada 2023.
Baca Juga: Hingga 2025, Jasa Marga (JSMR) Masih akan Membangun 5 Proyek Jalan Tol Baru Pendorongnya berasal dari trafik kendaraan di jalan tol yang diperkirakan meningkat lebih dari 15% yoy seiring dengan pencabutan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
Mobilitas masyarakat sudah kembali ke normal dan diperkirakan tumbuh pada 2023. Limartha mengestimasi, trafik kendaraan jalan tol JSMR akan mencapai sekitar 1,56 juta kendaraan, meningkat 17% dari trafik 2022 yang sebanyak 1,3 juta kendaraan. Trafik kendaraan di jalan tol existing yang memasuki tahap matang dapat tumbuh hingga 10% per tahun, sedangkan lalu lintas jalan tol baru masih bisa tumbuh lebih dari 20% per tahun. "Tol Trans Jawa dan tol Jabodetabek masih akan menjadi penggerak pendapatan JSMR di tahun 2023," tutur Limartha. Penyesuaian tarif di sejumlah jalan tol juga akan mendukung kenaikan pendapatan pada 2023. JSMR berencana untuk menyesuaikan tarif sepuluh ruas tol, yaitu Balikpapan-Samarinda, Bogor Ring Road, Semarang-Batang, Semarang-Solo, Solo-Ngawi, Ngawi-Kertosono, Gempol-Pasuruan, Sedyatmo, Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi, dan Cinere-Serpong. "Penyesuaian tarif diperkirakan akan setara dengan tingkat inflasi, yakni sekitar 4%-5%," ucap Limartha.
Editor: Noverius Laoli