Tragedi kereta api, Spanyol berkabung tiga hari



MADRID. Perdana Menteri Spanyol, Mariano Rajoy, menyatakan hari berkabung selama tiga hari untuk mengenang 78 korban jiwa dalam kecelakaan kereta api di bagian barat negara itu.

Dia mengumumkan hal tersebut setelah berkunjung ke lokasi kecelakaan di pinggiran kota Santiago de Compostela. Dalam kesempatan yang sama, Rajoy juga menegaskan bahwa penyelidikan hukum sedang berlangsung bersamaan dengan penyelidikan penyebab kecelakaan.

"Saya ingin mengatakan saat ini dua penyelidikan sedang berlangsung, yang pertama penyelidikan hukum dan yang lainnya oleh Komisi Penyelidik Kecelakaan Kereta Api dari Kementerian Pekerjaan Umum."


"Tujuannya adalah untuk mengetahui sebab-sebab dari kecelakaan yang mengerikan ini secara akurat dan secepat mungkin," tuturnya.

Upacara keagamaan untuk mengenang Santo James, yang makamnya berada di Santiago de Compastela, ditunda dan Raja Juan Carlos juga membatalkan tugas-tugas resminya.

Kecepatan tak wajar

Ada dugaan kecepatan kereta api di luar batas maksimal saat berbelok. Tiga belas gerbong kereta dengan jalur Madrid-Ferrol terlempar dari rel di dekat kota Santiago de Compostela, Rabu (24/07) malam waktu setempat.

Salah seorang masinis kereta sudah dinyatakan akan menjalani pemeriksaan resmi. Kedua masinis yang bertugas selamat dari kecelakaan.

Kamera pemantau memperlihatkan kereta dari Madrid menuju Ferrol itu meluncur dengan cepat di tikungan sebelum terlempar ke luar rel. Kotak hitam pencatat data perjalanan sudah berada di tangan hakim untuk kepentingan penyelidikan.

Perusahaan operator Renfe mengatakan kereta api sudah menjalani pemeriksaan keamanan mesin pada Rabu (24/07).

Presiden Direktur Renfe kepada koran El Mundon menjelaskan bahwa masinis yang akan diperiksa berusia 52 tahun dengan pengalaman kerja 30 tahun bersama perusahaan dan mengemudikan kereta api di jalur itu lebih dari setahun.

Lebih dari 160 orang cedera akibat kecelakaan itu dan 32 di antaranya terluka, termasuk empat anak-anak.

Editor: