Tragedi Sepakbola di Kanjuruhan, YLKI Minta Pembentukan Tim Investigasi Independen



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) mengecam dengan keras tragedi kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur yang menewaskan lebih dari seratus korban jiwa.

Ketua Pengurus Harian YLKI Tulus Abadi mengatakan, tragedi Kanjuruhan tersebut harus diusut tuntas, dari mulai penyelenggaran, pemilihan tempat, sampai tindakan di lapangan oleh kepolisian.

YLKI juga meminta adanya pembentukan tim investigasi independen tragedi sepakbola di Stadion Kanjuruhan tersebut.


"Mendesak untuk dibentuk tim investigasi independen, bukan tim yang dibentuk oleh PSSI. Sebab dalam kasus ini, PSSI adalah pihak yang harus dimintai pertanggungjawaban," tegas Tulus dalam keterangan tertulis, Minggu (2/10).

Baca Juga: Pernyataan Lengkap Jokowi Soal Tragedi Sepakbola di Stadion Kanjuruhan, Malang

Selain itu, YLKI juga mendesak manajemen penyelenggara, khususnya manajemen Arema untuk bertanggung jawab, baik secara perdata dan atau bahkan pidana.

Secara perdata, manajemen dan penyelenggara diminta memberikan kompensasi dan ganti rugi terhadap korban dan keluarga korban dalam hal ini ahli waris.

Menurut Tulus, tragedi Kanjuruhan tersebut hanya akan membuat wajah dan dunia sepakbola Indonesia makin terpuruk, bahkan berpotensi pengenaan sanksi keras oleh Asosiasi Sepak Bola (FIFA). Maka, YLKI mendesak PSSI untuk memberikan sanksi keras pada klub.

"Mendesak PSSI memberikan sanksi keras pada klub (degradasi) yang suporternya melakukan tindakan pelanggaran," jelasnya.

Tak lupa, Tulus menyampaikan berbelasungkawa atas tragedi kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang. "Mengucapkan duka yang mendalam terhadap korban dan keluarga korban, sebagai konsumen pertandingan bola," kata Tulus.

Baca Juga: UPDATE Korban Tragedi Kanjuruhan, 130 Orang Meninggal, Berikut Tanggapan Arema FC

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat