Train 1 Kilang Tangguh Segera Beroperasi Kembali



JAKARTA. Setelah berhenti berproduksi pada 4 Agustus lalu, train 1 kilang Tangguh kini sudah siap beroperasi lagi. BP Indonesia berjanji akan mengoperasikan kembali kilang itu dalam beberapa hari ke depan. BP merupakan pemegang saham mayoritas sekaligus operator kilang gas alam cair (LNG) tersebut.

Vice Communcation and External Affair BP Ngurah Kresnawan menjelaskan, saat ini pekerja di kilang tengah merampungkan perbaikan sejumlah komponen kilang tersebut. Yakni, scrub column dan dehydration unit dryers yang berfungsi mengeringkan air dari gas alam cair, serta alat produksi mercury removal drum untuk memilah merkuri dari gas alam cair. "Kami menargetkan start up beberapa hari lagi, saat ini perbaikan terus berlangsung," kata Ngurah, Kamis (3/9).

BP menargetkan, kilang akan bisa berproduksi penuh pada akhir tahun 2009 ini. "Untuk tahap commissioning memang sering ditemui masalah. Namun, ini normal agar ke depan kilang bisa bekerja optimal," katanya.


Waktu pertama kali terjadi kerusakan, BP menargetkan perbaikan kilang Tangguh akan rampung tiga pekan. Tapi, tenggat tersebut sudah terlewati dan perusahaan migas asal Inggris itu baru bisa merealisasikannya pada pekan ini.

Soal lamanya waktu perbaikan itu, BP punya alasan. Dalam laporannya kepada Badan Pelaksana Hulu Migas (BP MIgas) BP menjelaskan, tran 1 kilang Tangguh tidak bisa dioperasikan dengan segera karena kerusakan terjadi pada alat mercury removal.

"Kalau alat ini rusak, kandungan merkuri di gasnya akan sangat tinggi. Jadi tidak layak dijual," kata Kepala BP Migas Priyono.

Tapi, imbuh Priyono, meski perbaikan memakan waktu lebih dari sebulan, itu tidak mempengaruhi rencana pengiriman LNG Tangguh ke sejumlah pembeli. "Semua pengiriman masih tetap pada rencana awal," katanya.

Executive Vice President Tangguh Project Fawaz K. Bitar menjelaskan, secara total kilang Tangguh sudah mengapalkan 3 kargo LNG dan 2 kargo kondensat kepada pembelinya di Fujian, China, Pohang Iron and Steel Company (Posco) serta K-Power di Korea Selatan, dan ke Sempra di Meksiko.

Rencana total pengapalan LNG di 2009 ini sebanyak 16 kargo. "Sementara target produksi gas kita tetapkan 52.162 billion british thermal unit (BBTU) per tahun atau 143 BBTU per hari, serta produksi kondensat 455.000 barel per tahun atau 1.245 barel per tahun," kata Fawaz.

Proyek Tangguh memiliki tiga kontrak gas jangka panjang. Pertama, dengan pembeli di Fujian sebanyak 2,6 juta metrik ton (MT) LNG per tahun selama 25 tahun.

Kedua, kontrak dengan Posco dan K-Power di Korea Selatan, sebanyak 1,15 juta MT per tahun selama 25 tahun, dan ketiga, kontrak fleksibel dengan Sempra Energy di Baja California, Meksiko sebanyak 3,6 juta MT per tahun selama 20 tahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Hendra Gunawan