KONTAN.CO.ID -JAKARTA. PT Trada Alam Minera Tbk (TRAM) tengah menyiapkan belanja modal atau capital expenditure (capex) jumbo. Dana itu dianggarkan untuk menindaklanjuti kerjasama dengan anak usaha Adaro Group, yakni PT Alam Tri Abadi. Direktur Utama TRAM Soebianto Hidayat mengatakan, kerjasama tersebut menyangkut pengembangan logistik dan infrastruktur pertambangan di Kalimantan. Sayangnya, Soebianto masih enggan untuk membeberkan berapa besaran dana yang diperlukan untuk membangun infrastuktur logistik tersebut. "Ada pelabuhan, jalan, semua yang berhubungan dengan logistik. (Keperluan dana) yang jelas gede," kata Soebianto dalam Public Expose yang digelar Rabu (22/5).
Untuk mencukupi dana atas keperluan tersebut, manajemen TRAM pun menyiapkan sejumlah Opsi. Mulai dari melakukan rights issue, penerbitan surat utang, atau kombinasi dari keduanya. "Masih optional, belum ada kepastian detail," ungkap Soebianto. Saat ini, TRAM masih melakukan feasibility study (FS) untuk pengerjaan proyek maupun menentukan pendanaan. "Ada jangka waktu 12 bulan. Ketika FS jadi, nanti kita bisa lihat alternatifnya. Mungkin ketika pra FS sudah ada angka," ungkapnya. Adapun, dalam Keterbukaan Informasi di Bursa Efek Indonesia, TRAM berencana akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang diagendakan pada 5 Juli 2019 nanti. RUPSLB tersebut mengagendakan persetujuan atas rencana Penawaran Umum Terbatas II (PUT II) sebanyaknya 100 miliar saham baru dengan nominal Rp 100 per saham. Selain itu, ada juga agenda terkait persetujuan penerbitan surat utang berdenominasi dolar Amerika Serikat dalam jumlah sebesar-besarnya US$ 250 juta. Seperti diketahui, penandatanganan kesepakatan kerjasama dengan Adaro Group telah dilakukan pada 2 Mei lalu. Ini merupakan kelanjutan dari pembicaraan yang sebelumnya telah dilakukan, sehingga nantinya TRAM melalui anak usahanya akan menangani keperluan logistik dan infrastruktur dari PT Tri Alam Abadi.